Belum puas dengan Paris, ISIS ancam Washington

Police conduct their investigations near the Indonesian embassy where a package bomb exploded in Paris March 21, 2012. A bomb exploded outside the Indonesian embassy in Paris on Wednesday, breaking windows but causing no casualties among Indonesians, Chief Political and Security Minister Djoko Suyanto said. REUTERS/Benoit Tessier (FRANCE - Tags: CRIME LAW)

Babatpost.com – Militan teroris ISIS nampaknya belum menebar ancaman ke dunia. Setelah sukses memporak porandakan Paris, kali ini ISIS memberikan ultimatum kepada Amerika Serikat, khususnya Washington DC yang telah masuk dalam terget incaran mereka.

Video yang dirilis oleh kelompok cabang ISIS di Irak yang menamakan diri mereka “Wilayat Kirkuk”, mengancam negara-negara anggota koalisi AS di Irak dan Suriah, seperti Inggris, Australia, dan Kanada mengatakan bahwa mereka akan menerima nasib yang sama seperti Prancis.

Read More
Berita Terkait :  Turki tuding Rusia lakukan serangan yang salah

“Kami katakan kepada negara-negara anggota operasi Salib, bahwa kalian akan mendapatkan hari yang sama seperti Prancis. Kami menyerang Prancis di pusatnya, Paris, dan kami akan menyerang AS di pusatnya, Washington,” demikian ancaman yang dilontarkan Al Ghareeb, militan ISIS asal Algeria yang muncul dalam video itu.

A man kneels as he pays tribute to victims at Place de la Republique near the deadly attack sites in Paris, November 16, 2015.    REUTERS/Christian Hartmann

“Saya katakan kepada negara-negara Eropa bahwa kami datang dengan perangkap, peledak, sabuk peledak dan senjata berperedam suara dan Anda tidak bisa menghentikan kami. Karena kami lebih kuat dari sebelumnya,” lanjutnya sebagaimana dilansir Express, Selasa (17/11/2015).

Berita Terkait :  Keluarga Kerajaan Inggris Menjadi Target Pembunuhan ISIS

ISIS menyatakan bertanggung jawab atas Teror Paris yang menewaskan lebih dari 120 orang pada Sabtu, 14 November 2015. Serangan tersebut merupakan serangan teroris kedua yang terjadi di ibu kota Prancis itu sejak awal tahun ini.

Sebelumnya, pada 7 Januari 2015 sekelompok orang bersenjata menyerbu kantor majalah satir, Charlie Hebdo di Paris dan melepaskan tembakan yang menewaskan 12 orang, termasuk seorang polisi. Serangan itu dipicu oleh kartun kontroversial yang menampilkan Nabi Muhammad SAW yang dirilis majalah itu.

Related posts