Bos SpeedUp Ungkap Alasan Sebenarnya Pecat Romano Fenati

Tim Moto2, SpeedUp akhirnya angkat bicara terkait pemutusan kontrak Romano Fenati dan alasan menunjuk Alonso Lopez sebagai pengganti.

Kabar mengejutkan tersiar dari garasi skuad yang bermarkas di Lugo di Vincenza, Italia. Fenati dilepaskan karena performanya tak kunjung membaik.

Dari enam balapan Moto2 2022, ia baru mendulang tujuh poin sehingga bertengger pada peringkat ke-20. Rapor terbaiknya ranking 11 di Portugal.

Pencapaian ini tentu berbeda ketimbang kinerja selama Moto3 2021, di mana mampu menduduki peringkat kelima klasemen. Bahkan, tahun lalu, Fenati menang di Inggris, runner-up di Spanyol serta peringkat ketiga Moto3 Belanda dan Styria.

Jika melihat dia baru promosi ke level menengah setelah tiga tahun, prestasi Fenati seharusnya bisa dimaklumi. Namun, petinggi SpeedUp punya pertimbangan lain setelah melihat pace pembalap 26 tahun dalam Moto2 Spanyol.

Berita Terkait :  Suzuki Masih Yakin dengan Kualitas Alex Rins

“Berakhirnya hubungan dengan Romano terjadi karena alasan olahraga. Tingkah lakunya selama bersama kami sangat sempurna,” ujar bos SpeedUp, Luca Boscoscuro, kepada Motorsport.com, Kamis (5/5/2022).

“Keputusan diambil usai balapan di Jerez. Romano balapan dengan waktu sama seperti tes pramusim. Dia tidak mengambil langkah maju sejak saat itu.

“Kami bicara dengan tenang dan kami tiba pada kesimpulan di mana yang terbaik adalah berhenti di sini.”

Ketika mendengar nama Fenati, yang terbayang adalah sosok pembalap sarat kontroversi. Ia seolah punya masalah mengendalikan tekanan dan amarah.

Berita Terkait :  Ramon Forcada Ternyata Masih Minat Kerja Bareng Franco Morbidelli

Beberapa kali, pembalap tersebut terlibat bentrok dengan lawan. Pada Mot02 Argentina 2015, ia menendang Niklas Ajo dalam pemanasan dan mematikan motor rider Finlandia dalam pemanasan start.

Ia pun dipecat oleh VR46 Team dan ditampung Marinelli Rivacold Snipers. Dua tahun kemudian, pembalap itu nyaris membahayakan nyawa Stefano Manzi gegara menarik tuas rem depan motor saat mereka melaju kencang dalam kecepatan lebih dari 200 km/jam.

Fenati pun didepak oleh Marinelli. Pada 11 September, kontraknya dengan Forward Racing diputus dan dilaporkan oleh Codacons atas tuduhan percobaan pembunuhan.

Pada 18 September, lisensinya dicabut untuk sisa 2018. Ia combeback ke Moto3 setahun kemudian. Jika melihat jejak rekamnya, tentu timbul tanda tanya apakah keputusan Speed Up berhubungan dengan tingkah laku.

Berita Terkait :  Hasil MotoGP Inggris 2016: Maverick Vinales Juara, Cal Crutchlow Runner-Up

Boscoscuro menampik pandangan tersebut. “Dia berperilaku dengan sangat profesional, ini tidak ada masalah. Ini hanya masalah kecepatan,” ia menambahkan.

Sementara, Alonso Lopez sudah ambil bagian dalam tes Moto3 dan Moto2, sebelum turun di balapan resmi berikutnya.

“Alonso yang datang selama empat bulan ke markas, dia sangat cepat sejak awal. Dia berada pada level Fermin Aldeguer,” ucap Boscoscuro.

“Dia akan ada di Le Mans, antara dua atau tiga balapan, kita akan lihat ada di posisi mana. Saya tidak tertarik dari mana dia berasal, tapi di mana dia tiba.”

Related posts