BabatPost.com-Di pentas sepak bola Indonesia, baru ada dua pelatih asing yang langsung sukses pada musim pertamanya datang di tanah air.
Pertama adalah Henk Wullems yang sukses membawa Bandung Raya juara Liga Indonesia 1995–1996. Lalu, pada 2009–2010, giliran Robert Rene Alberts yang membawa Arema Indonesia juara di Indonesia.
Setelah dua nama itu, belum ada pelatih asing lain yang langsung sukses di tahun pertama berkarier di Indonesia.
Pelatih sekaliber Alessandro Stefano ”Teco” Cugurra Rodrigues yang sudah dua kali membawa Bali United juara dan sekali mempersembahkan Piala Liga 1 untuk Persija Jakarta saja butuh waktu lebih dari semusim untuk berprestasi.
Meski demikian, masih ada klub yang percaya untuk mendatangkan pelatih asing yang sama sekali tak punya pengalaman di Indonesia. Musim depan, ada dua klub yang menggunakan tenaga pelatih asing debutan.
Yaitu, Persija Jakarta dan PSM Makassar. Persija menggunakan jasa pelatih asal Jerman Thomas Doll. Lalu, Juku Eja –julukan PSM– mendatangkan pelatih asal Portugal Bernardo Tavares.
Wakil Presiden Persija Ganesha Putra mengungkapkan, ada alasan kuat di balik keputusan mendatangkan Thomas.
Pertama, Thomas memiliki segudang pengalaman sebagai pemain dan pelatih. Saat masih aktif bermain, Thomas pernah bermain untuk Hamburg SV, Bari, Lazio, Eintracht Frankfurt, Hansa Rostock, dan BFC Dynamo. Dia juga pernah menjadi bagian dari skuad tim nasional Jerman.
Lalu, sebagai pelatih, Thomas pernah menukangi sederet tim besar. Di antaranya, Hamburg SV, Borussia Dortmund, dan Hannover 96.
’’Kami telah membangun suatu desain jangka panjang dan menengah. Dalam tiga tahun pertama, kami mau naik level dan sukses di AFC Cup. Berdasar visi dan misi itu, kami memerlukan head coach yang strong. Thomas punya reputasi, kapabilitas, dan pengalaman di level kontinental. Dia juga punya pengalaman di UEFA Champions League dan UEFA Europa League. Dia orang yang tepat untuk mewujudkan mimpi-mimpi kami,” tutur Ganesha.
Dalam konferensi pers melalui Zoom kemarin, Thomas merasa tertantang untuk mengikuti jejak Wullems dan Robert yang sukses pada musim perdana di Indonesia. Thomas yakin segudang pengalamannya bisa membantu mewujudkan target itu.
”Saya akan berkaca pada kedua pelatih Eropa itu dan mencatatkan sejarah di Persija,” tegas Thomas.
Lalu, bagaimana dengan PSM? PSM adalah klub yang selalu ditangani pelatih asing sejak era Liga 1. Dan, pelatih asing itu pasti berasal dari Eropa. Mulai Robert Rene Alberts (Belanda), Darije Kalezic (Bosnia), hingga Bojan Hodak (Kroasia).
Terakhir, Juku Eja kembali melakukan langkah serupa. Menunjuk pelatih baru dari Eropa: Bernardo Tavares. Pelatih asal Portugal itu dipercaya menukangi tim untuk musim depan. Sama dengan Kalezic dan Hodak, Tavares berstatus debutan di Liga 1.
Lalu, kenapa PSM begitu senang dengan pelatih asing debutan? Apa karena sejarah Henk Wullems yang langsung menjadi juara pada musim debutnya di Liga Indonesia 1999–2000? CEO PSM Munafri Arifuddin menegaskan, dirinya memang sengaja mendatangkan pelatih asing.
’’Supaya ada transfer ilmu ke pelatih-pelatih lokal yang ada di Makassar,’’ kata pria yang akrab disapa Appi itu.
Soal negara, Appi sama sekali tidak mempermasalahkan. Yang penting, dia merasa klop, langsung disodori tawaran kontrak.
’’Soal negara sih tidak harus dari kawasan tertentu. Kebetulan kalau ada tawaran dari agen cocok, ya kami sepakat,’’ jelas Appi.
Apalagi, Tavares punya pengalaman di AFC Cup. Tavares pernah menukangi tim asal Oman, Al-Nahda, pada musim 2015. Dia mampu membawa klub itu lolos ke fase knockout. ’’Pengalaman di AFC Cup itu yang jadi pertimbangan sampai akhirnya saya memilih Tavares,’’ beber Appi.
Sebelum terjun ke Liga 1, PSM memang akan bermain di AFC Cup. Mereka tergabung dalam grup C. Juku Eja akan bersaing dengan Kuala Lumpur (Malaysia) dan Tampines Rovers FC (Singapura). Laga akan dimulai pada 24 Juni mendatang. Appi berharap PSM bisa meraih prestasi terbaik di ajang Asia itu.
Selain mampu berbicara di AFC Cup, Tavares diminta membuat PSM bertaji di Liga 1. Musim lalu Juku Eja malah hampir terdegradasi sebelum akhirnya selamat di pekan ke-33.
Sejauh ini, hanya Robert Rene Alberts pelatih asing terbaik PSM di era Liga 1. Dia mampu membawa PSM finis sebagai runner-up pada musim 2018. Kemudian menjadi juara Piala Indonesia 2019.