PT Astar Asia Global menegaskan bahwa Arthur Irawan akan diperlakukan sama dengan pemain Persik lainnya. Perusahaan pemilik saham mayoritas klub dua kali juara Liga Indonesia itu berencana membangun tempat latihan dan stadion. Tapi, suporter masih menunggu kepastian soal nama klub dan home base.
—
ARTHUR Irawan, di mata Jerry Ranti, tak ubahnya penggawa Persik Kediri lainnya. Punya hak dan kewajiban sama, tanpa perlakuan khusus.
”Dalam konteks tim, Arthur sebagai pemain tetap harus patuh dengan manajemen,” kata general manager PT Astar Asia Global (AAG) itu kepada Jawa Pos.
Penegasan itu disampaikan terkait dengan posisi Arthur yang santer dikabarkan merupakan pendiri AAG. Tapi, Jerry maupun Nuursyifa yang di Linkedin tertulis sebagai public relations strategist AAG kompak menyebut bek kanan 29 tahun itu sebagai ”pemain Persik”.
AAG merupakan perusahaan yang membeli saham mayoritas PT Kediri Djajati Perkasa (KDP), perusahaan pengelola Persik. AAG mengambil alih saham mayoritas KDP pada Februari lalu. Sebelumnya, sejak Oktober 2021, klub dua kali juara Liga Indonesia itu berada di bawah kendali Wilkes bersaudara.
Jerry memastikan sama sekali tak ada intervensi dari pihaknya. Termasuk soal pemilihan pemain untuk skuad musim depan. ”Kekuatan di dalam skuad Persik kami percayakan sepenuhnya kepada coach (Javier) Roca dan tim pelatih,” terang Jerry.
Semua pemain yang datang dan pergi adalah masukan dari pelatih asal Cile itu. Arthur ketika dihubungi Jawa Pos secara terpisah menolak berbicara tentang perannya di AAG. Dia memilih berkonsentrasi penuh pada statusnya sebagai pemain.
”Dengan kekeluargaan, kekompakan, dan kerja keras, saya yakin kami bisa (meraih target 10 besar),” tegas pemain 29 tahun tersebut.
Sementara tim di bawah kendali Roca, PT AAG punya tugas lain: membangun ulang kejayaan Persik. Ada beberapa faktor yang membuat AAG begitu yakin mengakuisisi tim berjuluk Macan Putih itu.
Pertama, tentu saja soal sejarah. Dua gelar di era Liga Indonesia sudah diraih Persik, menyejajarkannya dengan kekuatan-kekuatan tradisional seperti Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.
”Kami yakin tren positif itu dapat terulang di masa depan. Selain itu, tentu saja kami melihat Persik punya fans yang sangat loyal,” kata Jerry.
AAG juga yakin Kediri menjadi salah satu wilayah paling ramai di Jawa Timur selain Surabaya dan Malang. ”Menurut kami, Kota Kediri punya potensi lebih besar sebagai industri ke depan. Apalagi dengan dibangunnya bandara internasional di Kediri nanti,” beber Jerry.
Saat ini Bandara Internasional Dhoho sedang dibangun dan diproyeksikan sudah beroperasi tahun depan. Karena itu, PT AAG tidak main-main dalam membangun Persik. Fasilitas kelas wahid akan dibangun. Mulai training ground, merenovasi Stadion Brawijaya, sampai membangun stadion sendiri. Targetnya, dalam lima tahun, Persik sudah memiliki stadion sendiri. ”Secara perlahan kami berusaha mewujudkan hal tersebut. Khususnya yang terpenting buat kami untuk jangka dekat ini adalah bagaimana agar pemain dapat bermain dengan nyaman di Persik Kediri,” beber mantan pemain basket Pelita Jaya itu.
Tujuannya, membangun ekosistem sepak bola yang baik dan sehat. ”Secara tim dapat mengolah talenta yang baik, mulai development program hingga level senior,” kata Jerry.
Semua target itu sudah dipaparkan ke hadapan suporter. Pertemuan dengan investor juga beberapa kali dilakukan. Tapi, pertemuan tersebut tidak lantas membuat suporter lega.
Justru, masih ada rasa waswas yang menggelayut. ”Kami masih resah. Kenapa? Karena belum ada kesepakatan bersama antara investor dan suporter yang memastikan bahwa nama klub tetap Persik dan home base tetap di Kediri,” kata Ahmad Masrur Rozaqi, ketua harian Cyberextreme, salah satu kelompok Persikmania atau pendukung Persik.
Pria yang akrab disapa Balo itu khawatir Persik dibawa ”kabur”. Berpindah ke kota lain, sama seperti klub yang sudah-sudah. ”Kan eman toh kalau Persik hilang. Kami dari pihak suporter harus jaga-jaga,” ujar Balo.
Pihak investor sudah didesak untuk memberikan kepastian. Tenggat itu akan habis begitu Lebaran tiba. ”Harusnya sebelum Lebaran sudah ada kepastian. Tapi, sampai sekarang belum ada pembicaraan. Kami ingin kepastian hitam di atas putih,” tambahnya.
Balo sejatinya sama sekali tidak bermasalah dengan masuknya investor baru. Dia malah senang. Apalagi, saat presentasi di hadapan suporter, pihak investor mampu memberikan pemaparan yang memuaskan. ”Asal dengan satu syarat, pastikan dulu nama klub dan home base tidak berubah. Baru mau melangkah apa saja kami pasti dukung,” tegasnya.
Pihak AAG menganggap suporter adalah bagian penting dari klub. Karena itu, sebisa-bisanya keinginan suporter dipenuhi. Jerry menyatakan, AAG menyerahkan sepenuhnya komunikasi dengan suporter kepada manajemen klub.
”Bagi kami, fans adalah bagian yang sangat penting untuk kemajuan Persik,” katanya. (gus/c19/ttg)