Danilo Petrucci, yang musim ini turun di MotoAmercia, kerap dikaitkan dengan WSBK setelah keluar dari MotoGP. Dan, Alvaro Bautista menilai Petrux punya kapasitas bersaing dalam kejuaraan tersebut.
Usai musim 2021 Danilo Petrucci harus mengucapkan selamat tinggal pada MotoGP. Tetapi itu bukan berarti karier balapnya terhenti. Rider Italia tersebut lantas melakoni debut di Reli Dakar bersama KTM.
Penampilan Petrux, sapaan Petrucci, mengesankan dalam kategori motor Dakar. Ia merengkuh satu kemenangan etape dan berhasil mencapai garis finis setelah menempuh ribuan km di gurun pasir.
Sehabis Dakar, sang pembalap memperkuat Ducati untuk tampil di MotoAmerica 2022. Ia langsung on fire dengan mesin V4 R membukukan dua kemenangan dalam putaran pembuka musim di Austin.
Apa yang tidak banyak diingat adalah bahwa karier balap Danilo Petrucci dimulai dengan motor berbasis produksi. Ia menjadi runner-up Kejuaraan Superstock 1000 2011. Petrux lalu promosi ke MotoGP.
Pada musim debutnya di kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix, ia berhasil menembus tim pabrikan Ducati pada 2019 usai membela IodaRacing (2012-2014) dan Pramac Racing (2015-2018).
Selama 10 musim bersaing di MotoGP, Petrux membukukan dua kemenangan, yang diraih bersama tim utama Borgo Panigale, dan total 10 podium. Prestasi terbaiknya adalah peringkat keenam pada 2019.
Pembalap andalan pabrikan Ducati di Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) adalah Alvaro Bautista, yang sekarang tengah memimpin klasemen 2022 berkat sekali runner-up dan dua kemenangan di Aragaon.
Ia tahu kualitas Petrucci tidak hanya dari MotoGP, tetapi ketika menjalani tes pramusim di Portimao dan Misano. Bahkan, meski Petrux tidak mengatakannya dengan jelas, ia diharapkan akan mencoba WSBK.
Bautista menyukai ide tersebut. Menurutnya, rider 31 tahun tersebut punya potensi menjadi aset bagi kejuaraan. Untuk Petrucci sendiri, tampil di WSBK artinya ia memiliki peluang meraih gelar juara dunia.
“Kita semua tahu Danilo (Petrucci), dia adalah pembalap yang sangat kuat. Dia telah menang di MotoGP, Dakar dan MotoAmerica. Dia memiliki talenta dan kecepatan,” kata Bautista kepada GPOne.
“Jika dia mampu memenangi balapan MotoAmerica, yang tak mudah, saya kira dia pantas datang ke sini (WSBK). Kami telah melakukan tes musim dingin bersama, tetapi dia menggunakan Dunlop.”
Pembalap 37 tahun asal Spanyol tersebut juga percaya pintu WSBK akan terbuka untuk Petrucci. Seperti Bautista, usia tampaknya tidak menjadi penghalang bagi pembalap kelahiran Terni tersebut.
“Jika ada kemungkinan dia bertahan di Ducati, saya meyakini sebuah tim dengan material yang identik dengan kami akan membuka pintu. Saya tidak berpikir bakal ada masalah. Justru menyenangkan karena dia bisa meningkatkan level persaingan,” ujar Bautista.
“Sejak saya masuk World Superbike pada 2019 dengan Panigale V4 R, kejuaraan menjadi lebih kuat dan makin solid. Banyak pembalap yang sebelumnya tak tertarik dengan seri ini kini melihatnya sebagai opsi nyata untuk mengembangkan karier,” tambahnya.