BabatPost.com-Kiprah Persela Lamongan di level teratas berakhir. Hari ini (29/3) Laskar Joko Tingkir –julukan Persela– menghadapi PSIS Semarang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Itu jadi laga pemungkas mereka di Liga 1 setelah mampu bertahan selama 18 tahun! Tentu saja, laga ’’perpisahan’’ tersebut terasa menyesakkan dan menyedihkan bagi skuad Persela.
Apalagi dalam laga ini, Persela kandas dengan skor 1-2. Dua gol PSIS dicetak oleh Bahril Fahreza pada menit ke-12 dan Rachmad Hidayat pada menit ke-31. Persela hanya mampu mencetak satu gol lewat eksekusi penalti striker pinjaman dari Persebaya Jose Wilkson pada menit ke-39.
Sebelum pertandingan, pelatih karteker Persela Ragil Sudirman bahkan sangat emosional. Dia tidak bisa menutupi rasa yang bercampur aduk dalam dirinya. ’’Bisa dibilang kami sangat-sangat sedih sekali. Ini jadi laga terakhir kami (di Liga 1). Tapi, kami tidak mau terus larut dalam kesedihan,’’ ucap Ragil.
Persela sejatinya bermain dengan penuh semangat. Namun, hasil tidak berpihak. Mereka gagal menutup lembaran perjalanan musim 2021–2022 dengan happy ending.
Kekalahan tersebut membuat Persela tidak pernah menang dalam 25 laga terakhir.
Kekalahan ini makin menyesakkan karena PSIS sejatinya sedang dalam kondisi kurang ideal. Mereka baru saja dihajar empat gol tanpa balas oleh Persipura Jayapura (24/3).
Sebelum laga, asisten pelatih PSIS Achmad Resal mengatakan bahwa anak asuhnya langsung down setelah dihajar 0-4 oleh Persipura. ’’Pemain sedang dalam momen kejenuhan yang tinggi. Ini tugas kami sebagai tim pelatih untuk mengembalikan mood pemain saat berlaga melawan Persela,’’ ujar Resal.
Resal sudah mengajak anak asuhnya berdiskusi. Termasuk berkumpul setiap malam untuk membahas apa yang perlu diperbaiki. ’’Kami (pemain dan pelatih) selalu bersama. Yang pasti, kami sama-sama ingin memenangkan pertandingan terakhir ini,” ucapnya.
Memang laga kali ini tidak menentukan bagi kedua tim. PSIS tidak mengejar apa pun, sementara Persela sudah pasti terdegradasi. Tapi, winger PSIS Hari Nur Yulianto memang punya ambisi untuk mengalahkan Persela.
’’Kami juga ingin mengakhiri kompetisi dengan happy ending,’’ tegas pemain 32 tahun tersebut.
Dia tidak ingin performa musim ini ternodai di laga terakhir. Saat ini PSIS yang duduk di tangga ke-8 dianggap sudah cukup bagus. ’’Apalagi, beberapa kali ada kendala menjelang laga. Termasuk banyaknya pemain yang terinfeksi Covid-19. Tapi, kalau saya melihat secara keseluruhan, musim ini sudah bagus,’’ katanya.