Francesco Bagnaia Tidak Ingin Terjebak Aura Negatif

Tertinggal usai dua race pertama MotoGP 2022, Francesco Bagnaia percaya hasil di Qatar dan Indonesia tak mencerminkan levelnya yang sebenarnya.

Pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia, yang dianggap sebagai salah satu kandidat juara dunia MotoGP tahun ini, menegaskan kesulitannya saat ini tidak sebanding dengan permulaan musim lalu.

Pecco, sapaan Bagnaia, saat ini berada di peringkat ke-20 klasemen sementara setelah mendominasi pada tahap akhir MotoGP 2021. Ia DNF di Grand Prix (GP) Qatar dan cuma dapat satu poin di Indonesia.

Di Lusail, rider Italia ini berulang kali mengungkapkan kekesalannya pada program pengujian intensif Ducati, yang telah menghambatnya menguasai Desmosedici GP22 dengan benar.

Situasi berubah di Mandalika, di mana Pecco lebih nyaman di atas motornya dengan berhasil menembus Q2. Namun, hujan saat race mengacaukannya, membuat ia kesulitan di trek basah dan akhirnya finis P15.

Berita Terkait :  Struktur Poin Triumph Triple Trophy Diperbarui, Vietti Memimpin

Alhasil, Bagnaia kini tertinggal 29 poin di belakang pemuncak klasemen sementara MotoGP 2022, Enea Bastianini (Gresini Racing) dan 27 angka dari juara dunia bertahan Fabio Quartararo, yang berada di P3.

Runner-up musim lalu itu tahu dirinya harus segera bangkit untuk terus berada dalam persaingan juara. Pecco ingin tetap tenang dan memilih mengingat kinerja positifnya daripada neraca poin yang minim.

“Ini baru balapan kedua, Anda mengerti banyak hal dan saya punya feeling bagus dengan motor (selama warm up, di trek kering Mandalika), jadi kami siap berjuang untuk menang,” katanya dengan semangat.

“Kita lihat saja pada balapan berikutnya (GP Argentina), tetapi saya ingin mengatur ulang pikiran saya dan memulai lagi, berpikir positif dan tidak merasa bahwa saya selalu tidak beruntung,” imbuh Bagnaia.

Pemuda 24 tahun ini berusaha menghindari aura negatif, namun tentunya perlu pembuktian dengan menebus kekecewaan awal buruk musim 2022 di Autodromo Termas de Rio Hondo, venue GP Argentina.

Berita Terkait :  Tim MotoGP menilai persiapan balapan Sirkuit Internasional Buddh jelang balapan perdana di India

Terutama juga karena kritik cenderung menentang kepercayaan diri Pecco Bagnaia soal kinerjanya. Itu sebabnya sang pembalap tak ingin terlalu banyak bicara dan lebih suka memberikan jawaban di trek.

“Ternyata hasil mengatakan sebaliknya, jadi saya tidak ingin mengatakan terlalu banyak atau saya akan membuat orang-orang gusar, yang saya tahu sudah siap untuk melontarkan keraguan,” tuturnya.

“Saya cukup manusiawi dari perspektif itu, dan karenanya saya mengatakan rasanya tidak enak setelah membaca tentang diri Anda dan melihat, sebut saja, komentar negatif. Ini sesuatu yang membuat saya berpikir sepanjang minggu.

“Namun, saya tahu bahwa saat tiba ke race weekend berikutnya, saya hanya berpikir untuk menjadi yang tercepat dan terdepan. Saya beruntung punya orang-orang yang membantu saya untuk itu.”

Berita Terkait :  Selandia Baru vs Inggris siaran langsung: cara menonton final Piala Dunia Rugbi Wanita 2021 online hari ini - dapatkah Red Roses bertahan?

Bagnaia juga diyakinkan dengan mengukur jarak yang ditempuh dalam satu tahun, kesulitan yang sangat merugikannya di Qatar dan kemudian Indonesia tidak sebanding dengan yang dihadapi pada awal 2021.

“Tahun lalu saya memulai dengan feeling yang baik, tetapi saya tak pernah bisa mewujudkannya. Situasi kini berbeda, saya datang dari musim yang sulit. Tahun ini, tujuan kami benar-benar berbeda,” ucapnya.

“Kami runner-up tahun lalu, kami tiba dengan ide berjuang untuk gelar berdasarkan raihan musim lalu, namun sayangnya jika kami hanya merujuk pada hasil, kami tidak bisa bilang bahwa kami ada di sana.       

“Ini awal musim yang sangat berbeda dibandingkan tahun lalu. Satu-satunya hal positif adalah bahwa feeling yang saya miliki (selama warm up) bagus dan siap untuk bertarung, tetapi itu berakhir berbeda (saat race).”  

 

Related posts