Ducati Klaim Mulai Mendekati Level Performa Musim Lalu

Meskipun hasil yang diraih dalam dua race awal MotoGP 2022 jauh dari sasaran, Gigi Dall’Igna melihat cahaya dari Ducati jika merujuk data performa di trek kering Sirkuit Mandalika, Indonesia.

Menjadi favorit selama off-season, Ducati telihat suram setelah dua balapan perdana MotoGP musim ini. Skuad utama pabrikan Borgo Panigale di luar dugaan berada di urutan kedelapan klasemen tim dan dua pembalapnya tak ada dalam 10 besar.

Kemenangan Enea Bastianini (Gresini Racing-Ducati) pada balapan pembuka, Grand Prix Qatar, di Lusail, dengan Desmosedici GP model 2021, adalah sebuah kejutan, sedangkan dalam GP Indonesia akhir pekan lalu berujung kekecewaan lagi.

Jack Miller tampil bagus pada paruh pertama balapan dalam kondisi basah di Sirkuit Mandalika itu, tetapi pada akhirnya gagal finis di podium. Sedangkan rekan setimnya sekaligus runner-up musim lalu, Francesco Bagnaia, cuma menempati P15.

Berita Terkait :  Pilihan NBA, prediksi MLB, taruhan terbaik NHL dan MLS untuk Sabtu, 8 April

Hanya Johann Zarco (Pramac Racing) menjadi satu-satunya wakil Ducati di podium. Rekan setimnya yang memulai lomba dari front row, Jorge Martin, berakhir prematur akibat mengalami kecelakaan di lap ke-7.

“Balapan lain di mana kami gagal mencapai apa yang kami harapkan,” ujar General Manager Ducati Corse Gigi Dall’Igna terkait hasil yang diraih skuadnya di Mandalika.

“Cuaca tak terhindarkan mengubah semua, yang menyulitkan kami, tidak seperti balapan lain di mana kondisi (basah) seperti itu selalu menjadi salah satu keunggulan kami.

Berita Terkait :  Jadi Ikon MotoGP, Hal Terbaik dalam Karier Valentino Rossi

“Di sirkuit (Mandalika), dengan grip tertentu dan dalam keadaan ekstrem, masalah muncul. Ini semua perlu dilihat segera secara saksama dan dipahami sepenuhnya.

“Namun, itu balapan luar biasa dari Zarco, yang berhasil, dengan keterampilan dan karakter, untuk meraih podium (P3). Kami didorong oleh paruh pertama yang impresif dari Miller serta kegigihan Bastianini, yang masih memimpin klasemen.”

Raihan yang tak memenuhi ekspektasi di Indonesia dari segi hasil tidak sepenuhnya menggelapkan Ducati, menurut Dall’Igna. Contohnya, Bagnaia, yang mampu menjaga tingkat performa di Indonesia sebelum cuaca buruk selama balapan.

Hal ini membuat sang manager percaya bahwa Ducati sekarang telah berada di jalur yang benar untuk menghadapi balapan selanjutnya, Grand Prix Argentina, di Autodromo Termas de Rio Hondo, awal April.

Berita Terkait :  MotoGP 23 Mungkin Saja Menjadi Perjalanan yang Diinduksi Nostalgia Kami Telah Menunggu

“Feeling kami dalam kondisi kering telah membaik dan begitu juga performa kami, walaupun kami tidak berada di tempat yang kami inginkan, dan di mana kami seharusnya berada,” Dall’Igna menuturkan.

Feedback dari para pembalap, waktu yang kami capai dalam latihan bebas, telemetri dan data teknis secara umum: semua menunjukkan bila kami mendekati level kinerja tahun lalu. Itu indikator terpenting selama akhir pekan (di Indonesia).

“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa tim dan pembalap bekerja sangat keras, mengerahkan semua upaya dan investasi mereka: mari maju, dan kepuasan pasti akan datang!”  

  

Related posts