BabatPost.com-Ilija Spasojevic mendarat di Indonesia sejak 2011. Dia sudah dua kali merasakan gelar juara Liga 1. Pertama dengan Bhayangkara FC pada musim 2017, lalu berseragam Bali United dua musim berselang.
Dan, sekarang penyerang naturalisasi asal Montenegro itu berpeluang besar merasakan gelar juara ketiga musim ini yang akan menjadikannya salah satu pemain tersukses di era Liga 1.
Hanya, masih ada satu kekurangan yang mengganjal. Apa itu? Selama bermain di Liga 1, dia belum pernah menyabet gelar individual.
Nah, musim ini kekurangan itu sepertinya bakal bisa dia sempurnakan. Spaso berpeluang besar menyabet gelar top scorer. Sejauh ini dia berada di puncak daftar pencetak gol terbanyak sementara dengan 22 gol. Jumlah itu bisa bertambah. Sebab, Bali United masih menyisakan dua laga.
Meski berpeluang jadi top scorer, Spaso malah ogah memikirkan itu. ’’Incaran saya adalah meraih gelar juara bersama Bali United. Kami bisa menjadi tim pertama di sepak bola Indonesia yang berhasil meraih gelar back-to-back,’’ katanya.
Dia tidak menampik top scorer juga gelar prestisius. Tapi, dia tidak mau fokus ke gelar individual. ’’Menjadi top scorer hanyalah bonus. Yang paling penting adalah gelar juara Liga 1,’’ tegasnya.
Kini, Spaso fokus ke pertandingan. Apalagi, torehan golnya cuma terpaut dua saja dari striker Persikabo 1973 Ciro Alves. Pemain asal Brasil tersebut sudah mengemas 20 gol.
Selain itu, masih ada nama Youssef Ezzejjari. Striker Persik Kediri tersebut sudah mencatatkan 18 gol. Dengan sisa dua laga, bukan tidak mungkin dua pesaingnya itu bisa melakukan kudeta.
Youssef mengaku siap menampilkan performa terbaik di dua laga sisa. ’’Saya juga harus fokus membawa Persik memenangkan pertandingan,’’ kata striker asal Spanyol itu kepada Jawa Pos.
Youssef sejatinya tidak menyangka bisa menjadi salah satu pesaing gelar top scorer musim ini. Apalagi, ini adalah musim pertamanya bermain di Liga 1. Karena itu, dia tidak ingin terus bisa mencetak gol.
Berapa target gol yang dipatok? ’’Saya sebenarnya tidak ada target harus mencetak berapa gol. Yang paling penting adalah bagaimana membawa Persik bermain baik di Liga 1,’’ tegas striker kelahiran 10 Mei 1993 tersebut.