Sebelum berangkat ke Indonesia, pembalap Suzuki Ecstar Alex Rins meyakini bahwa persaingan MotoGP 2022 akan sangat dekat dan terbuka sehingga dirinya tidak mau bertaruh untuk siapa pun.
Usai menutup pramusim dengan bagus dan tampil solid pada hari pertama Grand Prix (GP) Qatar, Alex Rins kesulitan saat kualifikasi dan kehilangan banyak pilihan untuk memperjuangkan kemenangan.
Pembalap Spanyol itu start dari urutan ke-10 dan melewati garis finis di posisi ketujuh, terpaut sembilan detik di belakang pembalap Gresini Racing Enea Bastianini, yang keluar sebagai pemenang.
“Saya tidak akan mengatakan saya terkejut dengan kemenangan Enea, karena dia sudah menunjukkan tahun lalu jika dia sangat kuat dalam balapan dan meskipun Ducati tahun ini tidak dalam performa terbaiknya, itu tetap motor yang mampu berada di depan,” kata Rins di Barcelona, Senin (14/3/2022).
Pembalap 25 tahun tersebut menghadiri sebuah event salah satu sponsornya beberapa jam sebelum terbang ke Indonesia, di mana putaran kedua MotoGP 2022 akan berlangsung akhir pekan ini.
“Tahun ini tidak mungkin untuk membuat prediksi, ada kesetaraan yang hebat dan di kualifikasi (Q2), ada 10 pembalap yang berjarak setengah detik, jika Anda tambahkan beberapa kejutan, seperti Brad Binder (finis P2 dengan KTM), saya tak melihat favorit yang jelas. Saya tidak akan mempertaruhkan uang saya kepada pembalap mana pun,” ujar Rins soal potensi persaingan juara MotoGP 2022.
Seperti orang lain, Alex Rins dikejutkan oleh komposisi podium pertama musim ini, dengan Bastianini, Binder dan Pol Espargaro (Repsol Honda), yang finis ketiga setelah memimpin race selama 17 lap.
“Tahun ini kita akan melihat banyak warna di podium,” kata Rins memprediksi, sebelum mengungkap strategi untuk mencoba membawa dirinya juga masuk dalam pertarungan di barisan depan tersebut.
“Kunci adalah untuk dapat lolos dengan baik pada hari Sabtu dan memiliki kepala dingin dalam balapan, seperti pada hari Minggu di Qatar. Saya bukan pembalap konservatif, tetapi tahun ini saya bertujuan untuk lebih konsisten dan mencoba mencetak poin di setiap balapan,” ia menambahkan.
Meski banyak yang diharapkan dari duet pembalap Suzuki setelah lompatan besar dalam hal kecepatan tertinggi (top speed) GSX-RR, pada akhirnya Joan Mir finis keenam, tepat di depan Rins yang ada di P7.
“Motor telah meningkat pesat dan membuat kami mampu menyalip di trek lurus, sesuatu yang tak kami miliki sebelumnya. Sayangnya, saat balapan kami bermasalah dengan bagian depan, isu yang kami derita tahun lalu. Saya tidak mengharapkan itu, tetapi saya percaya kami akan bisa mengatasinya,” ucap Rins.
Berbicara tentang akhir pekan balapan di Indonesia, ia ingat pengujian di Sirkuit Mandalika, trek yang benar-benar baru untuk MotoGP, berjalan cukup baik untuk Suzuki pada awal Februari lalu.
“Tujuannya sama seperti di setiap Grand Prix, kami ingin berada di puncak dan membuat Q2 yang bagus untuk tiba pada hari Minggu dalam posisi untuk bisa memenangkan balapan,” Rins menuturkan.
Soal permasalahan yang dialami para pembalap di lintasan yang terletak di Pulau Lombok tersebut, Rins percaya hal tersebut bisa teratasi. “Saya yakin problem kecil yang kami deteksi saat tes akan diperbaiki, khususnya, 60 persen dari permukaan sirkuit telah diaspal ulang.”