Strategi Yamaha Turun di Tiga Kelas WSBK Berhasil

Project Manager Yamaha WSBK, Andrea Dosoli, menekankan investasi dan strategi dalam kompetisi World Superbike dan turunannya, bisa dibilang sukses.

Yamaha dan Kawasaki merupakan pabrikan yang aktif berperan di tiga kelas, mulai World Supersport 300 (WSSP 300), WSSP 600 dan WSBK. Platform ini untuk membantu para pemain muda mereka untuk mendapat pengalaman internasional.

Pembinaan berjenjang telah menghasilkan Michael van der Mark, yang sukses mempersembahkan ranking 3 WSBK 2018 untuk PATA Yamaha. Setahun kemudian, Alex Lowes mengulang pencapaian tersebut, sebelum pindah ke Kawasaki Racing.

Berita Terkait :  Menunggu Kebangkitan Honda di World Superbike

Musim lalu, Toprak Razgatlioglu menjegal Jonathan Rea dalam upaya merangkai titel ketujuh. Jadi selama berpartisipasi di kategori tertinggi, pabrikan Iwata itu merebut juara dunia dua kali. Sebelumnya, Ben Spies menyegel trofi elite pada 2009.

Di WSSP, mereka sangat dominan sejak 2017. Lucas Mahias, Sandro Cortese, Randy Krummenacher, Andrea Locatelli dan Dominique Aegerter menguasai podium.

Sayangnya, kiprah di level paling rendah kurang bersinar dibanding Kawasaki. Hanya Marc Garcia yang bisa mencetak titel juara pada 2017.

Prestasi mereka membuat daya tarik Yamaha di kategori tersebut meroket. Banyak pembalap belia yang tertarik untuk jadi bagian tim balap mereka.

Berita Terkait :  Loris Baz: BMW M 1000 RR Punya Banyak Titik Kekuatan

“Sekarang, kami dapat menawarkan platform komunikasi yang sangat luas dan efisien untuk pemasaran secara global. Kami turun di kelas 300, 600 dan Superbike. Ternyata cara itu berhasil,” Dosoli mengungkapkan kepada Speedweek.com.

“Penjualan kami dalam pasar nasional yang berhubungan dengan balapan berhasil. Ada peningkatan minat dari sisi pembalap.

“Karena itu, kami secara konstan mencoba meningkatkan struktur kami agar melakukan langkah benar pada platform yang luas.”

Pria Italia mendorong para pembalap muda bergabung dengan Yamaha dan menjanjikan jalur menuju WSBK.

Berita Terkait :  Menuai Kritikan, FIM Bela Regulasi World Supersport 2022

“Kami bangga dengan apa yang dicapai. Kami punya motor kompetitif di semua kelas dan dapat menawarkan pembalap jalan ke Kejuaraan Dunia Superbike,” katanya.

“Jika anak-anak memutuskan ambil bagian di Piala bLu cRU, mereka dapat mengandalkan fakta bahwa kami berkomitmen penuh untuk mencapai tujuan itu. Kami ingin membantu anak-anak muda mewujudkan impian mereka sebagai profesional.

“Kami membutuhkan beberapa tahun untuk mendirikan itu, tapi sekarang dalam kondisi sangat baik.”

Related posts