Pembalap RNF MotoGP, Andrea Dovizioso, mengatakan bahwa dirinya hanya ingin memaksimalkan peluang ketika mendapatkan kesempatan kembali ke MotoGP.
Oleh: Muhamad Fadli Ramadan , Reporter 1 Mar 2022 11.00
Tahun lalu, Dovizioso kembali ke MotoGP setelah absen selama setengah tahun usai kontraknya tak diperpanjang Ducati.
Pembalap asal Italia itu menerima pinangan Yamaha untuk memperkuat Petronas SRT sebagai tandem Valentino Rossi. Ia menggantikan Franco Morbidelli yang dipromosikan ke tim pabrikan setelah Maverick Vinales didepak.
Namun, Andrea Dovizioso terlihat sangat kesulitan mengendalikan YZR-M1, yang membuatnya selalu tertinggal di barisan belakang.
Banyak orang mengatakan Dovizioso terlalu memaksakan kehendak untuk kembali ke MotoGP di usia yang tak muda lagi.
Tetapi, tiga kali runner-up MotoGP itu menegaskan bahwa dirinya hanya mengambil peluang dan berusaha memaksimalkannya.
“Saya hanya bisa mengatakan pada akhir tahun ini apakah saya akan menyesali keputusan ini,” kata Dovizioso seperti dilansir Speedweek.
“Bagaimanapun, dalam hidup Anda harus melakukan apa yang Anda inginkan, terlepas dari hasilnya. Jika Anda memiliki sesuatu dalam pikiran bahwa Anda ingin melakukannya, maka Anda harus melakukannya, terlepas dari bagaimana kelanjutannya.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya, jika Anda memiliki pikiran bahwa Anda ingin mencoba sesuatu dengan pabrikan tertentu, dan ada peluang untuk melakukannya dengan cara yang tepat, Anda harus melakukannya. Apapun hasilnya.
“Menurut saya, seseorang terlalu sering membuat kesalahan dengan mencari konfirmasi dari orang lain.
“Maksudnya adalah Anda mendapatkan hasil dengan cara tertentu, Anda harus hidup seperti itu. Jika Anda ingin menunjukkan apa yang ingin dilihat orang lain, itu bukan hidup Anda sendiri, itu salah dari sudut pandang saya. Itu hanya mengikuti orang banyak.”
Andrea Dovizioso akan menjadi pembalap tertua di trek dengan usia 35 tahun dan memiliki pengalaman selama 20 tahun di ajang balap motor.
Pengalaman tersebut membuatnya sangat memahami keputusan yang harus dibuatnya, dan memilih kembali ke MotoGP menurutnya bukan langkah yang salah.
“Saya ada di dunia balap selama 20 tahun, dan membuat saya memiliki pola pikir seperti ini,” ujarnya.
“Ini tidak selalu benar, tapi inilah sikap saya. Jika seseorang hanya berpikir tentang citra, telah mencapai hasil bagus dan menemukan dirinya dalam situasi seperti yang terjadi dengan saya tahun lalu, dia hanya perlu berada di rumah dan menonton balapan dari sana.
“Jika Anda memiliki kesempatan dan keberuntungan untuk dapat membela tim yang didukung langsung pabrikan dan percaya pada sesuatu, maka itu bagus.
“Saya pikir itu hal yang benar untuk dilakukan. Setelah itu, setiap orang membuat refleksi mereka sendiri dan setiap orang dapat berbicara baik atau buruk tentang hal itu. Kalau boleh jujur, saya hanya peduli sampai titik tertentu saja.”