BabatPost.com-’Tanpa pemain, sepak bola tidak bisa jalan. Tapi, tanpa pelatih masih bisa,’’ kata asisten pelatih Arema FC F.X. Yanuar menirukan pesan yang disampaikan Eduardo Almeida.
’’Jadi, kami harus tetap memenangkan pertandingan karena pemain adalah faktor terpenting dalam sepak bola,’’ imbuhnya.
Ya, Almeida tadi malam tak bisa mendampingi Arema FC bertanding melawan Persita Tangerang di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Pelatih asal Portugal itu terpapar Covid-19. Tanpa Almeida, Singo Edan –julukan Arema FC– tetap militan. Mereka berhasil menaklukkan Persita dengan skor 2-0 (1-0).
Carlos Fortes memborong dua gol kemenangan Singo Edan. Masing-masing pada menit ke-45 dan ke-67. Dua gol tersebut mengatrol posisinya ke peringkat ketiga dalam daftar top scorer sementara BRI Liga 1.
Fortes sudah mengoleksi 15 gol. Dia hanya tertinggal oleh Ilija Spasojevic (Bali United) yang berada di puncak.
Kemenangan tadi malam juga menambah rekor unbeaten Arema FC. Total, Arema FC belum terkalahkan dalam 22 pertandingan terakhir. Mereka juga belum tergusur dari puncak klasemen sementara BRI Liga 1 dengan 52 poin.
Nah, tadi malam, Almeida harus menjalani isolasi mandiri. Meski demikian, dia masih intens berkomunikasi dengan pemain. Almeida ikut mempersiapkan strategi untuk pertandingan. ’’Beliau (Almeida, Red) masih menyiapkan strategi dan berkomunikasi dengan kami staf pelatih,’’ terang Yanuar.
Soal rekor tak terkalahkan Arema FC, Yanuar menilai hal tersebut tak terlepas dari kerja keras seluruh elemen dalam tim. Bukan hanya pemain, manajemen dan ofisial Arema FC juga punya peran. ’’Ini kemenangan bersama kami,’’ lanjutnya.
Selain Fortes, kiper Arema FC Adilson Maringa layak mendapatkan pujian. Padahal, Maringa baru tampil setelah absen dua pekan. Namun, kiper asal Brasil itu tampil memukau di bawah mistar. Dia berhasil mementahkan enam tembakan yang mengarah ke gawangnya.
Pelatih Persita Widodo C. Putro pun mengakui kehebatan Maringa. Menurut dia, kiper berusia 31 tahun itulah yang membuat Persita mengalami kesulitan dan putus asa dalam mencetak gol. ’’Beberapa peluang kami yang harusnya jadi gol dapat diblok,’’ ujarnya.
Meski kalah, Widodo tetap mengapresiasi kerja pemain. Bermain tanpa tiga pemain asing yang terpapar Covid-19, yakni Taylon Nicolas Correa Marcolino, Harrison Cardoso, dan Nuriddin Davronov, membuat dia sedikit sulit meramu komposisi pemain.
’’Tapi, dengan pemain lokal, kami tetap bisa menciptakan peluang dan menguasai pertandingan,’’ tuturnya.