BabatPost.com – Hanya ada tiga sosok dari skuad peraih emas SEA Games 1991 yang menakhodai klub Liga 1 musim ini. Widodo Cahyono Putro yang menangani Persita Tangerang dan dua lainnya akan saling berduel malam ini: Aji Santoso (Persebaya Surabaya) dan Sudirman (Persija Jakarta).
SEA Games 1991 adalah prestasi tertinggi terakhir Indonesia di level senior (ketika itu belum ada batasan U-23 di sepak bola). Sudirman dan Aji sama-sama menjaga lini belakang. Sudirman di jantung tengah sektor pertahanan, Aji beroperasi di sisi kiri benteng.
Karena itu, bisa dibilang, keduanya sudah sangat tahu karakter permainan satu sama lain. Aji mengenal Sudirman sebagai figur dengan kepemimpinan tegas di lapangan. ”Pemain bagus di zamannya. Terbukti pernah kapten di timnas dan klub,” jelasnya.
Aji menyebut koleganya itu sebagai contoh pesepak bola profesional yang wajib ditiru kala itu. Memiliki kemauan dan kerja keras di setiap latihan dan pertandingan.
Karakter Sudirman tersebut, tutur Aji, terlihat jelas pada Persija. Terlihat pada cara bermain Andritany Ardhiyasa dkk di lapangan setelah menggantikan Angelo Alessio yang dipecat pada 20 Januari lalu. ”Permainan Persija lugas, tegas, dan disiplin sekarang. Karakter dari coach Sudirman,” terang Aji dalam jumpa pers kemarin.
Aji mengaku cukup dekat dengan Sudirman secara personal. Karena itu, dia sebenarnya sangat menantikan laga melawan koleganya itu sebagai pelatih di atas lapangan.
Sayang, keinginan tersebut belum akan terwujud di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, malam ini. Sudirman yang semasa bermain dijuluki ”Jenderal Sudirman” itu masih dirawat di rumah sakit karena terpapar Covid-19. ”Ya mudah-mudahan cepat sembuh biar cepat ke lapangan lagi,” harap Aji.
Aji sendiri juga belum pasti akan mendampingi Persebaya malam nanti. Memang dari hasil tes mandiri, dia sudah negatif. Malah sempat mendampingi tim dalam latihan resmi di Lapangan Gelora Trisakti, Kuta, Bali, kemarin (13/2).
Sementara itu, dokter tim Persija Donny Kurniawan menuturkan, hasil update terakhir kondisi Sudirman sudah sangat baik. Tidak ada disorientasi yang terjadi. ”Artinya, dia masih dapat berkomunikasi dengan baik,” bebernya.
Hanya, masih ada pemeriksaan lebih lanjut soal penyakit gula darahnya. Penyakit tersebut yang membuat Sudirman harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit setelah terpapar Covid-19. ”Dia punya penyakit gula dan rasanya tidak terkontrol. Itu jadi faktor risiko perburukan dari Covid-19,” terangnya.
Sementara itu, asisten pelatih Persija Ahmad Fauzi mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Sudirman jelang pertandingan melawan Persebaya. ”Kami sudah mempersiapkan diri sesuai instruksi dari coach Sudirman,” katanya.