Dinilai Umpat Kasar Wasit, Bek PSS dari Australia Diskors Empat Laga

Dinilai Umpat Kasar Wasit, Bek PSS dari Australia Diskors Empat Laga

BabatPost.com-PSS Sleman langsung mengajukan upaya banding atas penambahan hukuman larangan bermain selama empat laga kepada bek asing mereka Aaron Evans. Pemain asal Australia itu diskors karena dianggap berkata kasar kepada wasit.

Manajer PSS Bambang Mariano mengatakan baru saja menerima surat dari Komite Disiplin PSSI bernomor 056/L1 /SK/KD-PSSl/II/2022. Isinya adalah soal kartu merah yang diterima Evans pada Sabtu (12/2) lalu.

Read More

Dalam surat tersebut, Evans diberi tambahan hukuman empat pertandingan sejak surat tersebut dikirimkan. Artinya, bek bernomor punggung 2 tersebut akan melewatkan sisa pertandingan di seri 4 BRI Liga 1 2021-2022.

Berita Terkait :  Pelatih Madura United asal Brasil Ikut Nyepi di Bali

“Kami menyayangkan hukuman yang diterima Aaron. Empat pertandingan tentu hukuman yang berat untuknya dan untuk kami di tengah kondisi seperti ini. Banding akan langsung kami ajukan pagi ini,” kata Bambang dikutip dari situs resmi klub.

Abe, sapaan akrabnya, juga mempertanyakan mengenai isi surat tersebut. Yakni menyebutkan bahwa Komdis memiliki cukup bukti yang menguatkan agar Evans dihukum lebih lama.

Bukti itulah, kata dia, yang sampai saat ini dipertanyakan pihak manajemen Super Elang Jawa.

“Kami juga mempertanyakan bukti yang kuat menurut mereka itu apa. Karena dari rekaman yang kami punya dan yang ada di Vidio pun tidak terdengar sama sekali bahwa Aaron mengucapkan kata-kata tersebut,” ujarnya.

Sebaliknya, bukti untuk melakukan banding mengenai hukuman Evans sudah dikumpulkan oleh manajemen PSS. Abe berharap upaya banding yang dilakukan oleh PSS bisa membuat Evans bisa segera bermain.

Berita Terkait :  Restu Orang Tua, Lanjutkan Kuliah, dan Impian Bersama Persebaya

“Kami cukup mempertanyakan keputusan ini karena sebenarnya jarak wasit utama lebih dekat ke Aaron dibandingkan asisten wasit 1. Seharusnya jika Aaron mengucapkan kata-kata tersebut, yang mendengar lebih dulu adalah wasit utama, bukan asisten wasit 1,” jelasnya.

“Pemain PS Barito Putera juga seharusnya memberitahukan wasit bahwa Aaron mengucapkan kata-kata tersebut. Karena itu menguntungkan buat mereka. Namun seperti yang kita lihat, mereka tidak melakukannya. Semoga dengan diajukannya banding ini, bisa membuat Aaron segera bermain untuk PSS kembali,” katanya.

Direktur Utama PT PSS Andy Wardhana juga sangat menyayangkan keputusan yang dibuat oleh Komdis PSSI. Sebab, hukuman tersebut sangat berat, tidak wajar, dan berlebihan untuk Evans maupun tim.

“Kalau kita lihat prosesnya pada saat di lapangan, saya yakin Aaron tidak mengucapkan kata-kata kasar itu dan sikap Aaron pun sangat kooperatif dan tidak ada protes atau emosi yang berlebihan,” ujarnya.

Berita Terkait :  Persebaya Bingung, Pemain Positif Covid Versi Liga, Ternyata Negatif

Sebelumnya, Evans diganjar kartu merah dan diusir ke luar lapangan saat laga kontra Barito Putra. Laga itu berlangsung di Stadion Kompyang Sujana Denpasar, Bali, Minggu (6/2).

Hukuman itu bermula dari Evans yang mencoba berkomunikasi dengan hakim garis soal pergerakan penyerang Barito Rafael Silva yang dirasanya offside.

Evans menghampiri dan memprotes hakim garis atau asisten wasit yang tak mengangkat bendera. Tetapi asisten wasit justru melaporkannya ke wasit utama Faulur Rosy yang kemudian mengeluarkan kartu merah. Sebab, Evans dinilai mengeluarkan kata tidak pantas kepada wasit.

Evans pun telah mengklarifikasi kejadian itu sebagai salah paham dan kemungkinan wasit salah mendengar. Sebab, dia mengaku sama sekali tidak meneriakkan kata kasar kepada wasit.

Related posts