STY Akui Tak Temukan Calon Striker Naturalisasi Berkemampuan Menonjol

STY Akui Tak Temukan Calon Striker Naturalisasi Berkemampuan Menonjol

BabatPost.com-Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong (STY) mengatakan bahwa dirinya belum mengajukan nama penyerang keturunan Indonesia untuk dinaturalisasi. Alasannya, sampai saat ini, STY tak menemukan sosok yang berkemampuan mentereng.

“Belum ada yang menonjol di mata saya,” ujar STY usai pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan PSSI di Gedung Kemenpora, Jakarta (10/2) seperti dilansir dari Antara.

Read More
Berita Terkait :  Ricky Kambuaya Tak Terbuai Status Pemain Terbaik Leg Kedua Final AFF

Itulah yang membuat pelatih asal Korea Selatan tersebut baru mengajukan dua pemain bertahan kepada pemerintah Indonesia untuk dinaturalisasi. Mereka adalah Sandy Walsh dan Jordi Amat.

STY menambahkan, timnas Indonesia sejatinya membutuhkan pemain naturalisasi di semua posisi. Namun, memang, sektor penyerang diutamakan. Sebab, STY menganggap Indonesia belum memiliki striker yang benar-benar tajam di depan gawang.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengamini bahwa pihaknya masih mencari sosok penyerang asing keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri.

Berita Terkait :  Bali United Makin Dekat Menuju Gelar, Arema FC Bertekad Kejar AFC Cup

Hal itu sudah disampaikan kepada Menpora Zainudin Amali dalam pertemuan Kamis ini. Zainudin pun tidak mempermasalahkan soal tersebut. “Memang saat ini pemain belakang. Ada keinginan untuk menaturalisasi penyerang tetapi sedang dicari,” kata Menpora.

Sebelumnya, PSSI ingin menaturalisasi beberapa pemain berdarah Indonesia. Yang hampir pasti adalah Sandy Walsh (Belanda) dan Jordi Amat (Spanyol). Keduanya bermain di divisi teratas Liga Belgia.

Sedangkan dua pemain lain yang diincar adalah Mees Hilgers (Belanda) serta Kevin Diks (Belanda). Namun, dua nama terakhir itu kemungkinan tidak dinaturalisasi. Sebab, menurut Iriawan, mereka dianggap belum menunjukkan keseriusan menjadi WNI.

Berita Terkait :  Marko Simic Bisa Kalahkan Persija Jakarta di Pengadilan FIFA

“Dua nama itu sepertinya kurang yakin (untuk menjadi WNI-red),” timpal STY.

Related posts