Situasi Penuh Kebingungan, Persebaya Minta Liga Distop Sementara

Situasi Penuh Kebingungan, Persebaya Minta Liga Distop Sementara

BabatPost.com-Asisten pelatih Persebaya Mustaqim bingung akan menjawab apa kepada Taisei Marukawa soal hasil tes PCR dari PT LIB. Berdasar hasil tes tersebut, pemain asal Jepang itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Padahal, kondisi Marukawa sehat. Tidak ada gejala apa pun. Bahkan sudah masuk strategi untuk melawan Persipura Jayapura tadi malam di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.

Read More

Bukan hanya Marukawa, hasil tes beberapa pemain lain juga demikian. Positif dan tidak bisa bermain. ”Padahal, banyak pemain kunci yang sudah kami persiapkan melawan Persipura,” jelas pria yang akrab disapa Abah Taqim tersebut.

Berita Terkait :  Arema FC Harus Menang untuk Mengamankan Posisi Puncak Klasemen

Atas dasar itulah, manajemen Green Force bergerak cepat. Mereka merasa ada keganjilan atas hasil tes PCR LIB. Persebaya akhirnya menyelenggarakan tes mandiri.

Lucunya, menurut sumber internal tim, tes PCR mandiri Persebaya dilakukan di rumah sakit yang sama dengan LIB. Tentu dengan alat tes yang sama pula. ”Hanya vendor pengambilan sampel yang berbeda. Hasilnya? Berubah semua,” ungkapnya.

Manajer Persebaya Candra Wahyudi menyatakan, tindakan untuk melakukan tes mandiri sudah pernah dilakukan timnya. Ketika melawan PSIS Semarang pada 2 Februari, Persebaya juga mengadakan tes PCR mandiri.

”Kami mencari second opinion karena jumlah pemain Persebaya saat itu yang negatif hanya 13 pemain,” paparnya.

Dari tes mandiri itu, Persebaya ketambahan dua pemain lagi. Dua pemain yang dinyatakan negatif. ”Hasil itu akhirnya dipakai dan jumlah kami mencukupi untuk main menjadi 15 pemain,” terangnya.

Kemarin (6/2) Persebaya mengupayakan hal serupa sebelum melawan Persipura. Karena ragu banyak pemain inti yang sehat terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tes PCR LIB, Persebaya lantas melakukan tes mandiri. Hasilnya, banyak pemain yang sebelumnya terkonfirmasi positif berubah dinyatakan negatif.

Berita Terkait :  Satu Bek Asing Dikabarkan sudah Merapat ke Persebaya

Sayangnya, kebijakan LIB tidak sama ketika Persebaya melawan PSIS lalu. Kali ini LIB melarang hasil tes mandiri dari Persebaya dipakai dalam pertandingan melawan Persipura tadi malam. ”LIB memutuskan bahwa hasil PCR dari mereka yang dipakai untuk memutuskan pemain yang main,” jelasnya.

Bagi Candra, situasi saat ini membingungkan. Baik bagi klub maupun pemain. ”Ada ranah medis yang membuat kami sebagai klub tidak bisa menjangkau ke sana,” ujarnya.

Manajer Persebaya Surabaya Candra Wahyudi saat menyaksikan timnya melawan Persipura Jayapura. (Riana Setiawan/Jawa Pos)

Menurut pria asal Bojonegoro tersebut, PSSI dan LIB seharusnya bertindak tegas dengan situasi yang ada saat ini. Situasi yang membingungkan dengan melonjaknya kasus Covid-19 di kalangan peserta BRI Liga 1. ”Seharusnya kompetisi break dulu biar ada kesempatan situasi ini cooling down,” tuturnya.

Berita Terkait :  Satu Per Satu Pemain Persebaya sudah Datang di Mes Jalan Doho

Dengan break, semua pihak bisa melakukan evaluasi. LIB mengevaluasi apa yang salah dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) di BRI Liga 1 dan klub juga bisa melakukan evaluasi dari sisi pemain dan pelatih. ”Kalau pertandingan dilanjutkan terus, situasinya akan terus seperti ini,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Operasional LIB Sudjarno menyampaikan, tes PCR mandiri yang dilakukan Persebaya merupakan bagian dari penerapan prokes ketat klub. Artinya, hasil tes itu tidak bisa menjadi rujukan dalam sebuah pertandingan.

”PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator, yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma,” ungkapnya.

Jika kemudian hasilnya berbeda antara tes mandiri klub dan LIB, pihaknya tidak menjadikan itu patokan. Tidak akan memperdebatkan hal tersebut. ”Karena yang bisa memperdebatkan itu dari sisi medis. Tentu ofisial PCR yang kami pakai,” tandasnya.

Related posts