RNF: Pengalaman Andrea Dovizioso Penting bagi Yamaha

Tim WithU Yamaha RNF MotoGP memahami pendekatan Andrea Dovizioso, yang suka memahami motor lebih dulu sebelum mengekploitasinya hingga batas maksimal. Menurut Wilco Zeelenberg, ini membuat perannya penting.
Oleh: I Gede Ardy Estrada , Editor 4 Feb 2022 11.00

Begitu Valentino Rossi pensiun akhir 2021, praktis Andrea Dovizioso jadi rider paling berpengalaman di grid MotoGP tahun ini. Tak hanya punya jam terbang tertinggi, ia juga punya kepekaan yang sangat baik perihal pengembangan motor.

Perhatian Dovizioso terhadap detail dari paket teknis meningkat seiring pengalamannya. Saat ia mendapat mesin yang sangat berbeda dari Ducati, yang lama diperkuatnya, membuat sang rider berprogres hingga memungkinkannya bersaing lagi.    

Memasuki tahap akhir MotoGP 2021, Andrea Dovizioso kembali dari masa cutinya yang singkat, setelah menerima tawaran untuk bergabung ke RNF, tahun lalu masih mengusung nama Petronas Yamaha SRT.

Yamaha, bagaimanapun, bukanlah merek asing bagi Dovi. Sebelum membela Ducati, ia membalap untuk pabrikan Iwata. Namun rider Italia tersebut cuma sempat menggeber M1 selama satu musim pada 2012.

Berita Terkait :  Valentino Rossi Yakin Bagnaia-Morbidelli Bisa Berebut Gelar MotoGP

Pada akhir musim panas lalu, Andrea Dovizioso kembali bekerja sama dengan Yamaha, menyusul promosi Franco Morbidelli ke tim pabrikan setelah pecah kongsi dengan Maverick Vinales, yang hijrah ke Aprilia.

Dovi tampil dalam lima balapan terakhir MotoGP 2021. Performanya tak ada yang mengesankan, dengan pencapaian terbaik sang rider adalah finis ke-12 dalam balapan penutup musim, Grand Prix (GP) Valencia.

Tetapi ini bisa dipahami, karena tiga kali runner-up MotoGP itu menggunakan periode tersebut untuk memahami bagaimana motor Yamaha bekerja. Perlu diingat juga, Dovizioso mengendarai M1 A-spec 2019, warisan Morbidelli.

“Andrea (Dovizioso) tidak terburu-buru pada (lima race final) musim 2021. Dia tipe pembalap yang tenang mencari limit dan hanya baru berakselerasi saat semuanya sesuai dengan yang dibayangkannya,” ujar Manajer Tim RNF Wilco Zeelenberg.

Berita Terkait :  Ducati merilis edisi terbatas V4 untuk merayakan kemenangan ganda

“Sebuah kejutan ketika dia datang di musim gugur. Franco Morbidelli cedera lalu beralih ke tim pabrikan di Misano pada September, menggantikan Vinales. Perekrutan Dovi tidak benar-benar direncanakan. Saya kira dia pun terkejut dengan hal itu.

“Dia juga harus mengendarai motor A-spec lama, yang sebenarnya tak sesuai keinginan. Dovi membalap untuk Ducati selama delapan tahun, lalu harus pindah ke Yamaha tanpa tes. Jadi dia butuh waktu adaptasi.

“Kami pun sudah membahas masalah ini. Kami bilang dia tidak perlu mencoba hal-hal gila. Seharusnya itu hanya periode baginya untuk mencari tahu kekuatan dan kelemahan Yamaha dan membantu kami untuk mengembangkan motor di masa depan.”

Dan dalam upaya tersebut, Wilco Zeelenberg percaya bahwa Dovizioso bakal memainkan peranan yang penting, seperti juga kedua pembalap dari tim pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo dan juga Morbidelli. Pasalnya, ketiga rider akan menggeber motor M1 teranyar musim ini.  

Berita Terkait :  RNF Racing, Persembahan untuk Anak dan Langkah Strategis

“Saya pikir semua pembalap bisa dan akan membantu (mengembangkan motor), termasuk yang lebih muda seperti Fabio dan Franco. Keduanya punya kekuatan masing-masing. Tetapi tentu Andrea memiliki pengalaman paling banyak,” kata Zeelenberg.

“Dia punya banyak pengetahuan yang didapat di Ducati. Ini berharga bagi Yamaha. Dia bisa memberi tahu kami di mana M1 perlu ditingkatkan. Pada saat yang sama Andrea harus melihat bagaimana dia harus menyesuaikan gaya berkendaranya dibandingkan dengan Fabio dan Franco.

“Saat Andria tiba, kami mengetahui bahwa dia adalah orang yang sangat presisi, dia seorang perfeksionis. Dia mengamati semuanya dengan cermat dan mampu memahami motor dengan sangat baik. Dia ingin mengerti setiap detail motor dan paketnya.”

 

Related posts