Tim American Racing siap membangun fasilitas untuk berlatih di dekat Circuit of The Americas (COTA) di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Untuk kali pertama sejak debut di Moto2 pada 2019, American Racing Team akan turun dengan pembalap yang murni berasal dari negara tim tersebut, Amerika Serikat (AS), pada Moto2 2022.
Pada perkenalan resmi tim, Selasa (19/1/2022) pekan lalu, dua pembalap asal Negeri Paman Sam, Cameron Beaubier (29) dan Sean Dylan Kelly (19), bakal bersaing di Kejuaraan Dunia Moto2 2022.
Jumat (28/1/2022) kemarin, tim milik Eitan Butpul dan Avner Kass tersebut kembali muncul di markas mereka, Hidden Hills, California, AS, untuk keperluan siaran televisi.
Dalam acara yang dipandu presenter terkenal Barry Weiss tersebut, Beaubier dan Kelly diperkenalkan berikut motor Kalex Moto2 berdesain warna dan grafis anyar. Tidak ketinggalan John “Hopper” Hopkins juga naik ke panggung.
Sepanjang pekan ini, Cameron Beaubier dan Sean Dylan Kelly disibukan dengan pembuatan film di sejumlah lokasi ikonik di California, khususnya Los Angeles. Sebut saja Mulholland Highway dan Chuckwalla Raceway.
Pembuatan film tersebut tidak lain untuk keperluan promosi yang akan ditayangkan dalam waktu dekat. Film ini diharapkan bisa menarik sejumlah sponsor baru. Meskipun, saat ini semua sponsor American Racing bisa dibilang merek atau produk yang sangat terkenal.
Upaya American Racing menarik lebih banyak sponsor tidak lepas dari rencana mereka untuk membangun “rumah” sekaligus fasilitas latihan untuk tim American Racing Academy.
Saat ini, mereka sudah memiliki lahan di dekat COTA, Austin, Texas. Renananya, di atas tanah seluas 400.000 kaki persegi atau sekira 37 ribu m2 lebih tersebut akan dibangun trek oval dan TT flat, sebuah trek motocross, dan fasilitas akomodasi untuk tim dan pembalap.
Tujuan proyek ambisius ini sudah jelas, mempermudah para anggota American Racing Academy berlatih di arena yang tepat sesuai standar kejuaraan dunia. Selain itu mereka juga ingin menjadikan tempat ini sebagai destinasi latihan bagi pembalap di seluruh dunia.
Amerika Serikat memang tidak lagi memiliki sederet pembalap hebat yang mampu bergantian melanjutkan tongkat estafet di Kejuaraan Dunia Balap Motor, utamanya kelas tertinggi.
Diawali Kenny Roberts yang merebut gelar juara dunia kelas 500cc – kelas tertinggi di kejuaraan dunia sebelum digantikan MotoGP pada 2002 – pada 1978, para pembalap AS kemudian berhasil menguasai kelas utama lebih dari satu dekade.
Nama-nama seperti Roberts, Freddie Spencer, Eddie Lawson, Wayne Rainey, dan Kevin Schwantz silih berganti merebut gelar. Mereka berhasil merebut 13 gelar juara dunia kelas 500cc dalam 16 musim antara 1978 sampai 1993.
Setelah itu, para pembalap asal AS bak ditelan bumi. Kenny Roberts Jr menjadi juara dunia asal AS terakhir di kelas 500cc. Di era MotoGP, ada mendiang Nicky Hayden yang di luar dugaan merebut gelar pada 2006.
John Hopkins sempat menjadi harapan saat aktif di MotoGP pada 2002-2008 dan 2011. Ironisnya, sejak Ben Spies memenangi GP Belanda pada 2011, tidak ada lagi pembalap AS yang mampu naik podium utama di kelas tertinggi.
Kepindahan Nicky Hayden ke World Superbike (WSBK) sejak 2015 menandai berakhirnya eksistensi pembalap asal AS di kelas utama Kejuaraan Dunia Balap Motor.
Saat ini, selain Cameron Beaubier dan Sean Dylan Kelly, masih ada satu pembalap AS lainnya di Moto2, yakni Joe Roberts (Italtrans Racing Team). Jika Kelly akan berstatus rookie di Moto2 2022 nanti, maka Beaubier dan Roberts lebih berpengalaman di kelas ini.
Tetapi, performa keduanya bisa dibilang jauh di bawah standar untuk bisa naik ke MotoGP. Musim lalu, Beaubier yang berstatus rookie, hanya menempati peringkat ke-15. Dua tahun sebelumnya, juara lima kali Superbike AS itu turun di kelas 125cc (kini Moto3) tetapi hancur lebur.
Joe Roberts turun di Moto2 sejak 2017 tetapi raihan terbaiknya hanyalah peringkat ketujuh pada 2020, musim terakhirnya bersama American Racing. Tahun lalu, ia hanya dua tingkat lebih baik daripada Cameron Beaubier.
Dengan dibangunnya fasilitas top milik American Racing Academy, nantinya diharapkan lahir para pembalap asal AS yang mampu bicara banyak di level kejuaraan dunia seperti yang pernah terjadi pada akhir era 1970-an sampai awal 1990-an.