Kondisi kabut asap Kalimantan semakin parah

Babatpost.com – Akibat kabut asap yang semakin pekat setiap harinya, menyebabkan jarak pandang hanya 30 meter sejak hari ini, hal ini dilaporkan oleh kepala Kelompol Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh, Sumardi. “Kabut asap pagi ini makin tebal disertai dengan embun sehingga jarak pandang sangat terbatas dan membuat sesak napas,” kata Dadang, warga Muara Teweh, Jumat (16/10/2015).

Sedangkan jarak pandang vertikal sejauh 90 feet. “Kabut asap ini bertambah parah dibanding hari kemarin karena angin hanya berkecepatan rendah,” tuturnya.

Read More
Berita Terkait :  Tahun ini setiap Remaja di Italia yang Berultah ke-18 Dapat Hadiah 500 Euro

Berdasarkan pantauan melalui satelit Terra/Aqua (NASA) sampai pukul 05.00 WIB hari ini, titik panas di wilayah Barito Utara tidak ada atau nihil. “Kami tidak tahu kabut asap ini dari mana karena deteksi satelit Modis itu untuk titik api di daerah ini hingga Jumat pagi nihil,” ujar Sunardi.

Sementara itu, Sekretaris Manggala Agni pada Kantor Seksi Konservasi Wilayah IV Muarateweh, Aswaludin, mengatakan bahwa titik panas di wilayah Barito Utara sampai Jumat pagi yang dideteksi dua satelit, yaitu NOAA 18 dan Terra/Aqua (NASA) nihil.

Berita Terkait :  Atasi kebakaran, TNI kirim 500 pasukan ke Kalimantan

“Nihilnya titik panas ini diperkirakan pantauan satelit tidak mampu mendeteksi titik api di wilayah ini karena tertutup kabut asap tebal, sebab suhunya dingin,” kata dia.

Namun, pihaknya tetap melakukan pemantauan dan patroli di sejumlah lokasi dan saat ini sejumlah petugas Manggala Agani melakukan patroli untuk mengetahui lokasi hotspot atau titik api di wilayah Barito Selatan yang pada Rabu 14 Oktober 2015 malam ada 15 itik api di wilayah tersebut.

“Kami belum mengetahui lahan apa yang terbakar yang terdeteksi satelit itu, karena petugas sedang berada di lapangan. Kami menduga yang terbakar bisa lahan gambut yang mampu mengeluarkan kabut asap yang tebal meski apinya di permukaan tidak ada.” ujarnya.

Berita Terkait :  5 Bayi tewas akibat efek kabut asap Riau

Manggala Agni Muarateweh dengan daerah operasi di empat kabupaten di pedalaman Kalteng itu selain Muarateweh, juga memantau wilayah Puruk Cahu Kabupaten Murungraya, Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, dan Buntok Kabupaten Barito Selatan.

Related posts