MotoGP: Alasan Penalti Berat Pelanggaran Track Limit di Lap Terakhir

Hingga sekarang, track limit masih jadi bahan pembicaraan di MotoGP. Ketika pembalap melanggar pada lap terakhir balapan maka segera dijatuhi penalti. Kenapa keputusan itu berlaku di lap penutup?

Hukuman pada pelanggaran batas trek ketika latihan dan balapan berbeda. Saat free practice, pembalap yang menginjak curb meski hanya beberapa millimeter otomatis dihapus waktu putarannya.

Saat seorang pembalap melebar ke luar trek dalam balapan, kehilangan waktu atau posisi, maka tidak ada penalti. Situasi berbeda kalau manuver itu membawa langsung ke tikungan berikutnya. Ia akan diinvestigasi race control.

Seorang rider boleh melewati track limit tiga kali dengan toleransi sangat kecil, tapi setelah itu, dia dapat peringatan. Penalti berupa long lap penalty diberikan ketika terjadi pelanggaran kelima.

Berita Terkait :  Hasil FP3 Moto3 Portugal: Mario Aji Melaju Mulus ke Q2

Beda cerita kalau pelanggaran terjadi pada putaran pamungkas dan dalam kondisi berduel dengan lawan. Ia bakal langsung dapat sanksi diminta mundur satu posisi.

Ide penerapan penalti seperti itu berawal dari Moto2 2019 di Misano. Fabio di Giannantonio dan Augusto Fernandez bertarung untuk kemenangan pada lap pamungkas.

Saat melintasi Curvone (Tikungan 11), Fernandez melebar ke zona run-off sehingga bisa menyodok di Giannantonio lewat Tikungan 14. Sayangnya, kala itu regulasi track limit belum berlaku.

Keduanya dipanggil race control dan ditetapkan bahwa pembalap Spanyol tersebut keluar sebagai pemenang. Alasannya tidak ada bukti yang menunjukkan Fernandez mendapat keuntungan dari manuvernya.

Direktur balap MotoGP Mike Webb mengungkapkan, “Insiden Fernandez itu pastinya akan ditangani dengan cara berbeda sekarang. Itu kenapa kami punya kriteria dalam hal lap terakhir dan melebar sebentar untuk memperebutkan posisi.

Berita Terkait :  Jadwal Balap, Kualifikasi MotoGP Katalunya 2017

“Itu adalah hasil langsung dari insiden seperti itu, di mana kriteria kala itu mengatakan kalau Anda harus melihat keuntungan jelas, seperti mendapat manfaat dari posisi atau sesuatu.”

Terkait dengan manuver itu, Webb menekankan, “Dia masih bisa menyalip untuk kemenangan. Itu jadi contoh bagus kenapa kriteria harus diubah. Dan ya, keputusan akan berbeda apabila regulasi sekarang diterapkan.”

 

Peristiwa serupa terjadi di Moto2 Austria 2020, hanya saja kali ini melibatkan Marco Bezzecchi dan Jorge Martin. Keduanya berambisi meraih kemenangan.

Pembalap Spanyol melewati garis finis di depan Bezzecchi. Namun, kemenangannya dibatalkan karena Martin sempat melewati kerb saat keluar Tikungan 8. Martin harus rela dapat posisi kedua.

Berita Terkait :  Sirkuit Jerez Telah Menjual Lebih Dari 53.400 Tiket Untuk Grand Prix Sepeda Motor

“Balapan di Austria, contohnya, jadi bukti jelas. Aturannya jika Anda bertarung sangat dekat, dengan pembalap lain dan Anda jelas keluar, kemudian Anda harus berada dalam posisi tidak menguntungkan,” Webb melanjutkan.

“Martin jelas keluar, Bezzecchi tidak. Kami punya gambaran jelas dan pasti, ada konsekuensi wajar kriterianya. Itu adalah lap terakhir, duel sengit untuk posisi dan dia tidak dapat keuntungan.

“Itu kenapa posisi berubah. Steward membuat keputusan itu, tapi mereka melakukannya berdasarkan bukti yang tak terbantahkan. Jadi ada keadaan di mana harus dipertimbangkan Steward.

Related posts