MPR: Perlu pertimbangkan pembelajaran adaptif saat COVID-19 meningkat

Jakarta (BabatPost.com) – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai pemerintah perlu mempertimbangkan sistem pembelajaran yang adaptif saat tren kasus COVID-19 meningkat seperti yang terjadi saat ini.

Read More

Dia menilai tren peningkatan kasus positif COVID-19 harus diantisipasi dengan peningkatan tes, penelusuran, dan disiplin protokol kesehatan (prokes).

“Beberapa hari ini tren jumlah kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta meningkat, sementara mulai berlangsung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Untuk menekan risiko penularan COVID-19, pola pembelajaran kombinasi daring dan tatap muka bisa dilakukan,” kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Berita Terkait :  Bupati Semarang Mengembangkan Becak Motor Sebagai Angkutan Alternatif

Menurut dia, penerapan kombinasi belajar daring dan tatap muka harus dibarengi dengan upaya membentuk mekanisme PTM yang aman dari risiko paparan COVID-19 bagi para peserta didik dan pengajar.

Lestari berharap evaluasi terukur terhadap pelaksanaan PTM di saat tren kasus positif COVID-19 meningkat harus dilakukan untuk menekan risiko meluasnya penyebaran virus corona.

“Pola pembelajaran yang adaptif terhadap kondisi penyebaran COVID-19 di setiap wilayah diharapkan tetap mampu memenuhi pencapaian standar akademis yang diharapkan dalam kurikulum,” ujarnya.

Berita Terkait :  Airlangga: Informasi yang kredibel dan optimis sangat diperlukan

Dia meminta seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah berupaya bersama-sama melakukan pengendalian penyebaran COVID-19 dengan konsisten agar masyarakat mampu menjalankan kegiatan kesehariannya dengan aman.

Dia menilai dengan sistem pengendalian COVID-19 yang terukur, sejumlah kegiatan seperti belajar dan bekerja bisa dilakukan secara aman dengan risiko yang terukur.

“Di masa tren kasus COVID-19 yang mulai meningkat, upaya peningkatan jumlah tes dan penelusuran harus direalisasikan, termasuk meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,” katanya.

Berita Terkait :  Anggota DPR: Terorisme berdampak besar perlu pertimbangan hukuman mati

Selain itu, menurut dia, upaya pencegahan dalam bentuk meningkatkan kembali vaksinasi kelompok rentan harus dilakukan agar tren peningkatan kasus positif COVID-19 tidak dibarengi dengan peningkatan korban jiwa.

Related posts