MotoGP Kesampingkan Negara yang Berlakukan Karantina

CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, memastikan tahun ini MotoGP minimal menggelar 19 balapan. Tapi pihaknya akan mengesampingkan negara yang memberlakukan karantina.

MotoGP 2022 akan dimulai pada 6 Maret mendatang di Qatar, yang kemudian berlanjut ke Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit (20 Maret).

Namun, Indoensia saat ini sedang dihadapkan dengan kekhawatiran melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron. Pemerintah pusat telah memberlakukan karantina bagi turis dan wisatawan selama 10 hari.

Baru-baru ini petenis asal Serbia, Novak Djokovic, bermasalah dengan Kementerian Imigrasi Australia karena menghindari karantina wajib. Itu harus dilakukan bagi mereka yang tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Berita Terkait :  Fabio Quartararo menandatangani kesepakatan helm baru yang menghasilkan uang dengan HJC | MotoGP

Hingga saat ini, Djokovic masih berada di Melboune, Australia, menunggu penyelesaian kasusnya, dalam rangka untuk berpatisipasi dalam Australian Open yang dimulai Senin (17/1/2021) pekan depan.

Ezpeleta menjelaskan bahwa Kejuaraan Dunia MotoGP hanya akan melakukan perjalanan ke tempat-tempat bebas karantina. Meski hampir seluruh anggota yang ada dalam lingkungan mereka telah divaksinasi.

Pria asal Catalunya itu juga menunjukkan bahwa tujuan untuk 2022 adalah menggelar minimal 19 balapan, dari 22 balapan yang dijadwalkan saat ini.

“Jika mereka mengatakan kepada kami bahwa kami harus melakukan karantina selama 14 hari, maka jawabannya jelas: Tidak, kami tidak akan ke sana! Ini keputusan bulat,” kata Ezpeleta kepada EFE.

“Apa yang kami alami tahun lalu di Amerika Serikat adalah hal yang seharusnya kami capai, itu merupakan status yang kami siapkan.”

Berita Terkait :  KTM Memperbaiki Track-Only 2023 RC 8C Dengan Lebih Banyak Tenaga Dan Teknologi

Pernyataan Carmelo Ezpeleta jelas menjadi sinyal bahaya bagi Indonesia yang sedang memberlakukan karantina.

Pasalnya, Pertamina Mandalika International Circuit Mandalika akan menjadi lokasi tes pramusim yang dijadwalkan berlangsung 11-13 Februari.

Jika program karantina berlaku untuk seluruh pembalap dan tim, maka MotoGP bisa mengubah pikiran mereka untuk kembali melakukan tes pramusim di Qatar seperti tahun lalu.

“Tujuan kami adalah memiliki 19 Grand Prix tahun ini. Untuk saat ini, kami memiliki 21 balapan karena kami menghargai mereka yang telah terikat kontrak dengan kami. Tapi, tak menutup kemungkinan beberapa di antaranya bisa dibatalkan,” ujar Ezpeleta.

Berita Terkait :  Kawasaki belum mau kembali ke MotoGP, ini alasan sang bos

Jika MotoGP Indonesia batal digelar, maka ini akan menjadi tahun kedua ajang balap motor paling bergengsi itu gagal mengaspal di Sirkuit Mandalika.

Tetapi, pemerintah pusat Indonesia terus bekerja keras untuk menahan laju peningkatan Covid-19, agar gelaran MotoGP tetap sesuai yang direncanakan.

Related posts