MotoGP 2021 jelas tidak berjalan sesuai ekspektasi Alex Rins setelah tampil impresif di musim sebelumnya. Kini, pembalap Suzuki Ecstar itu berharap bisa lebih baik pada 2022.
Secara keseluruhan, musim Alex Rins dan Suzuki jauh dari kata ideal dalam MotoGP tahun lalu. Padahal musim 2020, pabrikan Hamamatsu, Jepang, sukses mencapai prestasi spektakuler.
Rins mengakhiri musim dengan kuat, menempati P3 dalam klasemen. Sementara rekan setimnya, Joan Mir, keluar sebagai juara dunia. Mereka membawa Suzuki Ecstar meraih gelar tim.
Namun kisah sukses tersebut berubah secara radikal pada 2021. Mir gagal mempertahankan titelnya, finis di urutan ketiga. Sedangkan Rins jauh lebih buruk, tercecer di peringkat ke-13.
“Awalnya sudah sangat sulit. Kecepatan ada di sana, tetapi saya tidak bisa menyelesaikan balapan. Saya selalu jatuh,” ujar Alex Rins dalam wawancaranya dengan Motosprint.
“Saya ingin bersaing di barisan depan dan memenangkan balapan, namun tidak membalap di posisi yang sesuai dengan kemauan saya,” pembalap asal Spanyol menambahkan.
Bagi Alex Rins, MotoGP 2021 menjadi musim yang sama sekali tak mudah, tetapi momen tersulit datang dalam Grand Prix (GP) Italia, yang berlangsung di Sirkuit Mugello, pada akhir Mei.
“Saat itu saya baru saja mengalami beberapa kecelakaan dan, meskipun saya membalap tanpa tekanan, saya kembali jatuh. Jika Anda crash berkali-kali, ada banyak hal yang terlintas di kepada Anda,” ujarnya.
“Tetapi di belakang saya ada grup yang selalu mendukung, seperti Nolan misalnya. Berkat mereka, masa tersulit dapat diatasi dengan lebih baik,” peraih tiga kali kemenangan kelas MotoGP itu mengungkapkan.
Untuk Suzuki, konteksnya juga sulit musim lalu, di mana mereka ditinggal Manajer Tim Davide Brivio ke Formula 1. Meski begitu Alex Rins menjelaskan bahwa mereka selalu mendukung.
“Kami tetap kuat bersama. Tentu ada saat-saat indah dan masa-masa sulit. Tetapi tim selalu berusaha ada untuk saya (dan Joan Mir). Itu membantu saya melaluinya,” Rins menuturkan.
Salah satu yang membuat Suzuki kesulitan pada musim lalu adalah pengembangan beberapa hal yang terlambat dibandingkan rival-rivalnya, seperti ride height adjuster atau holeshot.
Namun Rins juga mengkritik dirinya sendiri yang membuat terlalu banyak kesalahan saat balapan. Ia merasa seharusnya bisa lebih baik. Karena itu, ia bertekad melakukannya tahun ini.
“Memang benar ada beberapa race di mana saya crash dan saya pikir semestinya dapat melakukannya lebih baik, tanpa mengambil risiko terlalu banyak. Tetapi pada akhirnya itulah cara saya,” ujar Rins.
“Ketika saya berada di sana (di dalam lintasan), dengan kemungkinan dan kesempatan melakukannya dengan baik, maka saya akan selalu mencoba melangkah lebih jauh,” sang pembalap menambahkan.