Setelah mencatatkan begitu banyak sejarah, Valentino Rossi mengaku gagal mencapai target terbesar dalam karier balapnya, yaitu podium ke-200 dan titel ke-10.
Rossi memutuskan untuk pensiun pada akhir 2021 setelah kesulitan bersaing dengan para pembalap muda yang ada di MotoGP.
Padahal, masih ada target yang belum tercapai dan itu merupakan target terbesar yang akan mengukuhkan dirinya sebagai pembalap terbaik sepanjang sejarah.
Kesempatan terbesar The Doctor datang pada 2015, tapi ia gagal mendapatkan gelar ke-10 karena kalah dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo.
Setelah mendapatkan podium ke-199, di Jerez, Spanyol, pada 2020, Valentino Rossi hampir menggenapkannya di Grand Prix San Marino. Sayang, ia masih kalah cepat dari pembalap Suzuki, Joan Mir, yang finis di podium ketiga.
“Yang paling saya sesali adalah gagal mendapatkan titel ke-10. Saya juga seharusnya bisa menambah jumlah podium dari 199 menjadi 200 di MotoGP,” kata Rossi seperti dilansir Speedweek.
“Setidaknya, saya bisa membuat (Giacomo) Agostini sedikit gemetar dan gelisah selama beberapa tahun.
“Saya kehilangan gelar kesepuluh, terlebih karena saya pikir saya pantas mendapatkannya.
“Pada musim 2015, saya memiliki tingkat berkendara dan kecepatan yang sangat tinggi. Tapi saya kalah dalam pertarungan gelar MotoGP sebanyak dua kali di final di Valencia, pertama melawan Nicky Hayden pada 2006, dan Lorenzo pada 2015.
“Itu tidak bisa diubah. Secara keseluruhan, saya tidak bisa mengeluh tentang catatan keseluruhan karier saya.”
Selain itu, Valentino Rossi juga mengaku kecewa karena gagal mendapatkan kemenangan ketika membela Ducati pada 2011 dan 2012.
Padahal, pria 42 tahun itu sangat ingin menapaki podium tertinggi, bahkan memperjuangkan gelar bersama Ducati.
“Tidak, saya tidak menyesal, jujur saja. Tentu saja, dua musim bersama Ducati sangat sulit bagi saya karena kami tidak memenangi balapan,” ujarnya.
“Tapi itu adalah tantangan yang menarik. Pembalap Italia dengan motor Italia, itu adalah sebuah tantangan.
“Bahkan kemenangan bersama Aprilia di kelas 125cc dan 250cc telah menunjukkan kepuasan luar biasa bagi saya. Jika kami menang dengan Ducati, itu akan tercatat dalam sejarah.”
Hingga saat ini, Valentino Rossi merasa dirinya masih memiliki kekuatan untuk memperjuangkan kemenangan dan podium.
“Ya, saya belum siap untuk pensiun pada 2019 dan 2020, karena saya masih ingin mengupayakan segalanya dan memperjuangkan kemenangan serta podium lagi,” ucapnya.
“Tapi, sudah tiba saatnya saya untuk pensiun. Saya harus menerimanya. Saya tidak senang dengan itu, tapi saya tak bisa menghindarinya.
“Tapi, saya juga menyadari tidak akan hidup tenang jika masih tetap bertahan hingga akhir 2022. Bagaimanapun, saya masih ingin berkendara 20 tahun lagi!”