Sumbangkan Dua Pemain Kunci ke Timnas, PSIS Minta Tunda Kompetisi

Sumbangkan Dua Pemain Kunci ke Timnas, PSIS Minta Tunda Kompetisi

BabatPost.com-Penyelenggaraan seri keempat Liga 1 akan dimulai pada 6 Januari di Bali. Namun, menjelang dimulainya perhelatan itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) diminta menunda kompetisi.

Alasannya, para pemain yang membela tim nasional pada ajang Piala AFF 2020 harus menjalani karantina selama 10 hari.

Read More

Hal itu disampaikan manajemen PSIS Semarang. Tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu menyumbangkan dua pemain kunci untuk timnas. Yaitu, Alfeandra Dewangga dan Pratama Arhan.

Musim ini, Dewangga sudah mengantongi 5 caps bersama PSIS. Sementara itu, Arhan sudah 6 kali tampil memperkuat Laskar Mahesa Jenar.

”Permasalahan PSIS sama dengan semua klub (yang pemainnya dipanggil timnas, Red). Kebijakan karantina sekarang menjadi 10 hari. Kebijakan itu akan semakin memperlama personel untuk bergabung ke klub,” ucap CEO PSIS Yoyok Sukawi kepada Jawa Pos kemarin (2/1).

Berita Terkait :  RANS Cilegon FC vs Persis Solo: Bukan Sekadar Perebutan Gelar

Pria dengan nama asli AS Sukawijaya itu menambahkan, alasan LIB untuk menunda penyelenggaraan seri keempat Liga 1 bukan hanya penggawa timnas yang wajib dikarantina. Menurut Yoyok, klub yang mendatangkan pemain dan pelatih asing pada bursa transfer paro musim juga terkendala karantina.

”Jadi, idealnya, Liga 1 seri keempat diundur. Konsekuensinya, ending kompetisi juga ikut mundur,” terang pria yang juga anggota Exco PSSI itu.

Menurut Yoyok, bila ending kompetisi tidak perlu digeser, memadatkan jadwal pertandingan bisa menjadi solusi. Meskipun, jika opsi itu diambil, para pemain berpotensi mengalami kelelahan tingkat tinggi.

”Sesuai aturan FIFA, jarak antar pertandingan minimal dua hari. Nanti, persoalan pemain bisa rentan cedera atau tidak bergantung klub bagaimana melakukan rotasi,” jelas Yoyok.

Berita Terkait :  Kevin Gomes, Arek Suroboyo yang Bercita-cita Bela Persebaya

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita saat dikonfirmasi mengenai desakan klub yang meminta seri keempat Liga 1 ditunda belum dapat memberikan kepastian.

Sampai kemarin, operator kompetisi masih terus berkoordinasi dengan klub-klub dan pemerintah pusat serta pemerintah Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan seri keempat dan kelima Liga 1. ”Sampai hari ini (kemarin,Red), koordinasi belum selesai,” ungkap Lukita.

Wakil ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat itu sedang menyiapkan berbagai skenario. Termasuk, skenario menunda penyelenggaraan seri keempat.

”Kalau memang harus ditunda, jangan sampai bablas menghabiskan waktu. Ending kompetisi rencananya 29 Maret. Kami berusaha agar kompetisi bisa selesai tepat waktu,” tegas Lukita.

Pelatih Persita Tangerang Widodo C. Putro menyerahkan keputusan kepada LIB. Menurut mantan pelatih Bali United itu, operator kompetisi pasti membuat keputusan terbaik untuk klub yang menyumbangkan pemainnya untuk timnas.

Berita Terkait :  PSSI Masih Tetap Sabar Menunggu Jawaban Kiper Sampdoria Emil Audero

”Kalau Persita, hanya ada satu pemain yang bergabung ke timnas. Yaitu, Moh. Edo Febriansah. Saya sudah menyiapkan penggantinya. Namun, saya ikut keputusan terbaik untuk tim-tim yang pemainnya belum bisa bergabung,” ucap Widodo melalui pesan singkat.

PSM Makassar tidak menyumbangkan satu pemain pun untuk timnas pada ajang AFF 2020. Secara teknis, tim berjuluk Juku Eja itu sudah sangat siap untuk mengarungi rangkaian pertandingan seri keempat Liga 1 dengan kekuatan penuh.

Namun, Sekretaris PSM Syahrir Nawir Nur memastikan, Juku Eja siap menerima jika LIB pada akhirnya harus menunda penyelenggaraan seri keempat Liga 1.

”Apa pun keputusan LIB, kami akan ikuti. Yang terpenting, kalau ending kompetisi bergeser, tidak jauh dari target awal. Sebab, itu akan berdampak pada persiapan kami di AFC Cup 2020,” ungkap Syahrir melalui pesan singkat.

Related posts