Gigi Dall’Igna: Pembalap Tak Lagi Takut Kendarai Ducati

Sempat ditakuti di masa lalu, Ducati kini menjadi motor idaman para pembalap. Itu diungkapkan Luigi “Gigi” Dall’Igna, yang senang melihat Desmosedici bisa bersinar di bawah kendali banyak rider.

Bagi General Manager Ducati Corse Gigi Dall’Igna persepsi tentang motor pabrikan Borgo Panigale telah berubah secara radikal dalam beberapa musim terakhir.

Untuk waktu yang lama, Desmosedici dianggap terlalu kompleks untuk dikendarai, sehingga membuat banyak rider gentar menjajalnya. Namun, menurut Dall’Igna, sekarang anggapan itu sudah terkikis.

Desmosedici telah menjelma menjadi motor prototipe yang paling dicari di grid dibandingkan dengan lima pabrikan lain yang terlibat persaingan dalam MotoGP.

Ducati diuntungkan dalam hal ini dari kombinasi beberapa faktor, khususnya yang telah mengubah profil kejuaraan selama beberapa tahun terakhir. Mereka jadi merek yang paling terwakili di kelas utama.

Berita Terkait :  Strategi Valentino Rossi Raih Gelar Juara Dunia MotoGP 2017

Musim lalu ada enam Desmosedici di grid dan jumlahnya bakal meningkat menjadi delapan motor pada MotoGP 2022. Dan Ducati telah membangung koneksi kuat antara tim pabrikan dan tim satelitnya.

Dengan demikian, peluang untuk bersaing di baris depan telah berlipat ganda. Sepanjang MotoGP 2021, lima dari enam rider pengguna Desmosedici meraih podium, tiga di antaranya sebagai pemenang.

Pengembangan yang sesuai dengan kemajuan dilakukan Ducati untuk membuat Desmosedici jadi mesin yang makin tajam. Semua berjalan bagus sejak mereka kembali ke jalur kemenangan di musim 2016.

Setelah sejak 2011 nihil kemenangan, Ducati pun bekerja keras memperbaiki kekurangannya, terutama kesulitan menikung. Desmosedici menjadi makin mudah diatur dan sesuai untuk berbagai gaya balap.

Berita Terkait :  Marco Bezzecchi Beberkan Keuntungan Berada di Skuad VR46

“Menurut saya, ini bukan transformasi yang terjadi dalam satu tahun. Sejujurnya, selama bertahun-tahun Ducati mungkin menjadi motor yang paling banyak memiliki pembalap pemenang,” kata Dall’Igna dilansir GPOne.

“Banyak rider yang telah menang bersama Ducati dalam beberapa musim terahir: (Andrea) Iannone, (Andrea) Dovizioso, (Jorge) Lorenzo, (Danilo) Petrucci, (Francesco) Bagnaia, (Jorge) Martin, (Jack) Miller.”

Dalam sebuah wawancara di sela-sela tes musim dingin pertama MotoGP, Dall’Igna menekankan bahwa Ducati telah menang dengan banyak pembalap. Itu bukti jika Desmosedici bukan lagi motor yang sulit.

“Jadi, bukan hanya musim ini kami bersinar. Perjalanan telah membawa kami tumbuh ke titik ini, motor yang – sedikit demi sedikit – selalu berkembang dalam hal adaptabilitas dengan trek dan pembalap,” tuturnya.

Berita Terkait :  MGPA Diminta Bangun Trek Kecil di Sirkuit Mandalika

“Tujuannya adalah selalu merancang motor yang tidak hanya bagus bagi satu pembalap, melainkan juga yang memungkinkan gaya berkendara berbeda untuk mengekspresikan diri dengan lebih baik.

“Saya kira kami sudah kian dekat dengan motor yang lebih mudah dikendarai dan diatur. Itu tujuannya. Memang bukan hal sederhana, tetapi kami mencapainya secara bertahap. Bagaimanapun, kami telah mencapainya.”  

Mungkin agak berlebihan menilai Ducati sekarang telah menjadi motor termudah di grid MotoGP, tetapi tak dapat disangkal mereka memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan mesin inline-four.

“Ducati tidak lagi membuat takut pembalap. Ini (Desmosedici) adalah motor yang bahkan dicari karena mereka pikir bisa melakukan hal-hal hebat dengan mengendarainya,” kata Dall’Igna menyimpulkan.

Related posts