“Bangsa ini akan maju jika para pemudanya memiliki sikap nasionalisme tinggi,” ujarnya usai nonton bareng film Kadet 1947 di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, salah satu cara membangkitkan rasa nasionalisme yakni dengan menonton film heroik atau perjuangan karena menceritakan betapa sulitnya meraih dan mempertahankan kemerdekaan.
Lewat film, kata LaNyalla, penonton diharapkan bisa meresapi dan menghayati cerita atau kisah yang ada.
“Dari situlah kita semua bisa mengambil hikmah dan makna dari perjuangan para pahlawan. Itulah yang harus menjadi dasar membangun negara ini,” ucapnya.
Sementara itu, hadir dalam acara tersebut pemeran film Kadet 1947 Bisma Karisma (pemeran Sigit) dan produser film Kadet 1947 Tesadesrada Ryza.
Hadir juga Ketua HIPMI Surabaya M. Luthfi, Ketua PGRI Surabaya Agnes Warsiati, Ketua Kadin Surabaya M. Ali Affandi, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron dan Komandan Satuan Brimob Polda Jatim Kombes Pol Amostian.
Turut hadir beberapa komunitas anak muda, ormas pemuda dan sejumlah guru.
Di tempat sama, Ketua Kadin Surabaya, M. Ali Affandi, mengatakan pihaknya sengaja mengajak nonton bareng Film Kadet 1947 karena memiliki kisah heroik yang bisa diteladani.
“Film ini mengajarkan cinta Tanah Air, juga memberi pembelajaran banyak tentang Indonesia, di mana perjuangan itu tidaklah mudah,” katanya.
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono berharap film dengan suasana perjuangan dan kebangsaan itu akan menggugah semangat anak muda.
“Harapannya film ini memberi pesan dan kesan kebangsaan, utamanya generasi muda dan kita semua bisa meniru semangat para kadet,” tutur Awi, sapaan akrabnya.
Film Kadet 1947 berkisah tentang perjuangan para Kadet atau calon penerbang Angkatan Udara dalam misi serangan udara Angkatan Udara Republik Indonesia pada 29 Juli 1947.
Meski belum secara resmi menjadi penerbang mereka mampu berperan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia oleh Agresi Militer Belanda.