Cerita Fabio Quartararo di Balik Nomor 20 dan Julukan 'El Diablo'

Juara dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo mengungkapkan bagaimana dirinya memilih nomor start 20 dan mendapatkan julukan El Diablo.

Pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo telah menggunakan nomor 20 sejak turun di kelas Moto3 dalam kejuaraan dunia balap motor. Baginya, itu adalah angka spesial.

“Saya lahir pada tanggal 20 April. Itulah alasan mengapa saya memakai nomor start ini,” kata Quartararo menjelaskan latar belakang pemilihan nomor motornya.

Bahkan sekarang sebagai juara dunia MotoGP yang baru, pembalap muda kebangsaan Prancis tersebut menegaskan dirinya tidak akan beralih menggunakan nomor 1 musim depan.

Berita Terkait :  Silly Season MotoGP: Peluang buat Ai Ogura dan Tony Arbolino

“Tidak, saya tidak akan memakai nomor (1) itu. Saya tetap akan menggunakan nomor start 20 dan saya tidak merasa seperti (pembalap) nomor satu,” tutur rider 22 tahun tersebut.

Ia mengikuti jejak pendahulunya, Valentino Rossi dan Marc Marquez, yang meski berhasil keluar sebagai juara dunia juga tetap memilih untuk mempertahankan nomor start mereka.

“Saya akan menggunakan (nomor) 20 sampai akhir karier saya,” Quartararo menegaskan. “Saya sudah mengendarainya sejak saya usia empat tahun dan itu nomor spesial bagi saya.”

Berita Terkait :  MGPA Hadirkan Euforia MotoGP lewat Mandalika GP Hub

Selain nomor balap, Fabio Quartararo juga identik dengan ciri khas lainnya. Sang rider memiliki julukan ‘El Diablo’ atau ‘Si Iblis’.

Simbol itu terdapat dilihat di helmnya dan setelan pada pakaiannya dihiasi dengan kata-kata ‘El Diablo’. Quartararo juga menceritakan bagaimana ia akhirnya mendapat julukan tersebut.

“Ketika saya masih kecil, saya memiliki helm dengan simbol iblis di belakangnya. Ada sekitar 30 atau 40 anak-anak dan kami berlomba. Kami juga bersepeda dan bermain sepak bola,” kata Quartararo.

Berita Terkait :  Petronas Yamaha Bakal Bersabar Tentukan Susunan Pebalap Untuk Musim 2022

“Seorang anak memanggil saya ‘El Diablo’. Setelahnya, (julukan) itu selalu bersama saya. Itu kenangan yang indah,” imbuh sang rider mengenang julukan yang terus disandangnya hingga saat ini.

*Artikel ini dibuat oleh M. Fadhil Pramudya P yang sedang menjalani magang.

 

Related posts