Menikmati Bromo dengan Prokes Ketat

Menikmati Bromo dengan Prokes Ketat

BabatPost.com – Yang mencintai udara jernih. Yang mencintai bumi. Mereka, demikian penggalan puisi Sanento Yuliman untuk Soe Hok Gie, pergi ke puncak-puncak gunung.

Kabar gembiranya, bagi mereka yang, seperti Gie, mencintai bumi, kawasan wisata Gunung Bromo mulai dibuka hari ini dengan sejumlah syarat. Di antaranya, pelaku dan pengunjung wisata di kawasan destinasi wisata andalan Jawa Timur itu wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Mereka juga wajib sudah divaksin.

Read More

”Ada kabar gembira di Kabupaten Probolinggo. Ini hasil positif dari pejuang-pejuang pengendali Covid-19 sehingga Kabupaten Probolinggo sudah masuk PPKM level 2,” kata Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko saat jumpa pers di pendapa bupati kemarin sebagaimana dilansir Jawa Pos Radar Bromo.

Berita Terkait :  Candi Sewu Klaten, Mahakarya Penanda Tingginya Peradaban di Abad Ke-8

Dengan masuk PPKM level 2, menurut Timbul, pihaknya pun memutuskan untuk membuka semua tempat wisata lokal di Kabupaten Probolinggo. Termasuk wisata lokal di sekitar Bromo.

Yang dimaksud adalah wisata lokal di kawasan wisata Gunung Bromo Sukapura. Mulai Seruni Point, Metigen View, hingga Rumah Adat Tengger. Lalu, wisata P30 Pundak Lembu di Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber. Juga semua destinasi wisata lokal di Kabupaten Probolinggo. Namun, jumlah pengunjung tetap dibatasi. Hanya 25 persen dari kapasitas tempat wisata.

Berita Terkait :  Ada Replika Candi Borobudur di JIExpo 2015

Sejauh ini, menurut Timbul, para pelaku wisata sudah divaksin. Dia berharap masyarakat ikut berperan menjaga dan mencegah persebaran Covid-19. Bila ditemukan pelanggaran protokol kesehatan dan persebaran Covid-19, destinasi wisata tersebut akan ditutup.

LANSKAP ALAM: Supriyo Utomo (kiri) dan rekannya, pemilik kuda asal Desa Ngadisari, Sukapura, Probolinggo, menjemur serta memeriksa sepatu kuda mereka kemarin. Mereka bersiap untuk para tamu yang akan menggunakan jasa seirinig dibukanya kembali kawasan wisata sekitar Gunung Bromo hari ini. (ZAINAL ARIFIN/JAWA POS RADAR BROMO)

Sementara itu, pembukaan wisata lokal di Kabupaten Probolinggo tidak berbarengan dengan wisata Bromo Tengger Semeru (BTS). Pengunjung yang datang ke kawasan Gunung Bromo belum boleh berkunjung ke BTS. Termasuk ke lautan pasir yang terkenal itu.

Berita Terkait :  Abu vulkanik Gunung Bromo serang beberapa desa terdekat berikut ini

”Pada intinya, wisata di Kabupaten Probolinggo sudah resmi dibuka besok Kamis (hari ini). Khusus wisata Bromo Tengger Semeru, itu menjadi kewenangan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru),” ujar Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Budaya (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto.

Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah I TNBTS Sarmin menyatakan, untuk membuka kawasan BTS, pihaknya masih menunggu SE (surat edaran) bupati Probolinggo tentang pembukaan wisata. Sampai kemarin, SE itu belum diterima.

”Tinggal menunggu SE bupati Probolinggo dan mengecek kesiapan di lapangan. Baru setelah itu kawasan BTS kami buka,” terangnya.

Related posts