BabatPost.com-Zha Eka Wulandari masih merasakan perih di sekujur tubuhnya. Menahan rasa sakit atas luka yang didapat setelah jadi korban tabrak lari pada kamis (25/11) malam lalu.
Tapi, perih luka itu tidak sesakit yang dirasakannya ketika mendengar hasil penyelidikan kepolisian soal tabrak lari yang dialaminya.
Kepolisian menyebut ada kemungkinan Zha mengalami kecelakaan tunggal alias tidak ada unsur tabrak lari. Bukan ditabrak oleh orang dengan sengaja seperti penjelasan Zha sebelumnya. ’’Shock saya mendengar pernyataan itu (laka tunggal),’’ kata Zha kepada Jawa Pos.
’’Kok bisa dinyatakan sementara sebagai kecelakaan tunggal? Saya dan suami dipepet kendaraan sebelum jatuh,’’ lanjutnya.
Padahal, Zha mengaku sudah dimintai keterangan kepolisian. Dia menjelaskan secara detail bahwa dirinya memang jadi korban tabrak lari. ’’Saya ada kronologi dari bawah dipepet. Detail. Saya cerita semuanya,’’ ungkapnya.
Pengelola Gresik Putra Paranane FA itu mengaku menceritakan semuanya ketika dirinya didatangi sejumlah penyidik di kediamannya (26/11). ’’Kemarin saya cerita sampai jam empat subuh. Diperiksa di rumah,’’ paparnya.
Karena itu, Zha mengaku heran dengan hasil sementara penyelidikan kepolisian yang menyebut apa yang dialaminya adalah laka tunggal.
Beberapa hari sebelum kejadian, Zha merasa ada beberapa orang tidak dikenal yang sudah mengawasinya. ’’Kecewa sih, tapi mau bagaimana. Semua sekarang saya serahkan ke penyidik,’’ tegasnya.
Zha menyebut kondisinya saat ini berangsur pulih. Mentalnya juga sudah kembali seperti semula. ’’Rumah saya juga sudah dijaga pihak keamanan,’’ katanya.
Perempuan yang sudah lama aktif di dunia suporter tanah air itu mengaku sudah melakukan komunikasi langsung dengan Ketua Umum PSSI M. Iriawan.
Kepada orang nomor satu di federasi sepak bola Indonesia itu, dijelaskan kronologi bagaimana dirinya dan sang suami mengalami insiden tersebut. Bagaimana tanggapan Iwan Bule?
’’Katanya sih akan dilaporkan langsung ke Kapolri. Makanya, saya menunggu saja baiknya seperti apa,’’ bebernya.
Zha menegaskan, apa yang dia alami tidak akan menyurutkan niatnya untuk terus mengungkap kasus dugaan pengaturan skor. Dia sama sekali tidak keder.
’’Justru kejadian ini membuat saya semakin strong. Saya siap terus mengungkap kasus ini,’’ tegasnya.
Dia pun berharap pihak kepolisian bisa turun tangan membantu. Tidak untuk insiden kecelakaan yang menimpanya, tetapi untuk memberantas pengaturan skor di sepak bola.
Sementara itu, kemarin Sekretaris Asprov PSSI Jawa Timur Dyan Puspito Rini datang ke kediaman Zha di Malang. Ririn –sapaannya–datang bersama suami.
’’Saya menjenguk Mbak Zha untuk melihat kondisinya sekaligus memberi semangat agar bisa bersabar menghadapi masalah ini,’’ ujar Ririn ketika ditanya Jawa Pos kemarin.
Kepada Ririn, Zha mengaku sudah dibuntuti orang selama tiga hari. ’’Tapi, sekali lagi ini bukan ranah saya apakah ada kaitannya tabrak lari dengan pelaporannya kepada kami atau tidak,’’ terangnya.
Ririn mengatakan, sebelum kejadian, Zha sebenarnya sudah menarik diri dari publik dan ’’berlindung’’ di rumah saja karena menyadari ada bahaya yang mengintai. Sampai akhirnya insiden yang tidak diharapkan itu terjadi.