Tiga musim sudah MotoE beroperasi. Akan tetapi, Team Manager LCR E-Team, Luci Cecchinello, menilai kejuaraan balap motor listrik ini mengalami perkembangan konstan.
MotoE, yang memiliki nama resmi FIM Enel MotoE World Cup, adalah kategori yang hanya menggunakan motor listrik. Ajang ini menggelar musim perdana pada 2019, sebagai kelas pendukung MotoGP di lima sirkuit Eropa.
Para pembalap memakai motor Energica Ego Corsa, yang dipasok oleh Energica Motor Company. Namun, kejuaraan bakal beralih ke Ducati mulai 2023, setelah pabrikan Borgo Panigale mencapai kesepakatan dengan Dorna Sports.
Dalam perjalanannya, MotoE telah melahirkan Matteo Ferrari sebagai juara dunia 2019. Kemudian, pada 2020 dan 2021, titel diklaim Jordi Torres yang mengalahkan Ferrari serta Dominique Aegerter.
Bicara soal MotoE, Cecchinello rupanya memiliki sejumlah gagasan yang diharapkan dapat memberikan perubahan, terutama pada sektor performa baterai yang berhubungan dengan efisiensi energi motor.
“Kami sudah membuat permintaan khusus kepada Dorna untuk mencoba menambah waktu yang tersedia di trek. Oleh karena itu, lebih banyak tes dan lebih banyak balapan,” tuturnya melansir epaddock.it.
“Kami telah memberikan beberapa indikasi dalam hal kinerja baterai, menunjukkan bahwa kami dapat melakukan lap tambahan di semua sirkuit tanpa mengalami penurunan daya dengan sistem pendingin saat ini.
“Selain itu, kami telah menyatakan pendapat negatif kami tentang E-Pole. Kita sudah menjalani sesi latihan, Anda bisa menempuh beberapa lap, lalu jika Anda bisa melakukannya hanya satu di kualifikasi, itu terlalu menghukum.”
Disinggung tentang Energica Ego Corsa, Cecchinello mengharapkan adanya inovasi baru. Walau begitu, mengingat belum meredanya pandemi, itu berarti biaya lebih tinggi yang akan memaksa tim-tim mencari anggaran besar.
“Saya berharap pengembangan akan bertujuan untuk memperpanjang durasi balapan dengan melahap lebih banyak lap. Pesannya adalah bahwa kami bekerja untuk meningkatkan efisiensi energi motor,” ucapnya.
“Perubahan teknis dan olahraga ini akan memiliki dampak yang sangat positif pada media, karena lebih banyak balapan dan lap berarti lebih banyak visibilitas bagi sponsor serta daya tarik yang lebih besar untuk kategori tersebut.”
Mengenai pengakuan MotoE, Cecchinello menilai balap motor listrik ini sudah mulai diakui banyak orang di paddock Grand Prix. Namun, jumlah audiensnya masih terbatas.
“Kami mulai dengan sikap menjaga jarak untuk orang dalam karena, Anda tahu, ‘Kami adalah Kejuaraan Dunia’, tetapi kemudian minat pada balapan segera lahir,” ujarnya.
“Saya dapat menjamin bahwa ketika ada balapan, bahkan mekanik dari kelas lain melihatnya. Selama sponsor saya bisa masuk trek sebelum pembatasan Covid-19, mereka selalu mengunjungi paddock MotoE dengan penuh minat.”