Iker Lecuona Anggap MotoGP Tak Adil baginya

Mantan pembalap Tech3 KTM, Iker Lecuona, menganggap MotoGP tak adil baginya seteah tak mendapat kesempatan untuk membuktikan kemampuannya.

Lecuona datang ke MotoGP di momen yang tak tepat dengan kondisi pandemi Covid-19 yang membuat segala situasinya sangat sulit.

Bergabung dengan Tech3 KTM pada musim 2020 untuk menggantikan Hafizh Syahrin, Lecuona belum bisa membuktikan kemampuan terbaiknya.

Padahal, Iker Lecuona seorang pembalap yang memiliki talenta besar untuk memperjuangkan hasil terbaik.

Tetapi, apa yang ditunjukkannya dalam dua tahun terakhir belum bisa memuaskan para petinggi tim. Terlebih KTM tak ingin kehilangan Remy Gardner dan Raul Fernandez yang membuat mereka terpaksa mengosongkan dua kursi di Tech3.

Berita Terkait :  Jika sudah di Ducati, Stoner janji bakal bantu Lorenzo jinakkan motor Ducati

Ini membuat Lecuona merasa MotoGP tak adil baginya karena harus keluar sebelum dirinya dapat membuktikan kualitasnya.

“Di satu sisi bisa dikatakan tidak adil, tapi di sisi lain juga tidak seperti itu,” kata Lecuona kepada Speedweek.

“Kesalahan saya adalah tidak dipromosikan ke MotoGP di usia yang masih sangat muda, melainkan terjadi karena keadaan yang membuat saya berada di kelas premier.

“Covid-19 juga memenangaruhi karier saya, di mana kami tidak memiliki kejuaraan dunia yang normal.

“Akibat krisis virus corona, saya menyelesaikan balapan jauh lebih sedikit dari biasanya dan akibatnya menempuh jarak lebih sedikit dengan motor yang sulit dikendarai dan dipahami.”

Berita Terkait :  Moto2 Malaysia: Kemenangan untuk Arbolino saat Ogura tersingkir | MotoGP

KTM melepas status konsesinya pada tahun ini setelah mengumpulkan tiga kemenangan dan lima podium pada musim 2020.

Namun, itu membuat pabrikan Austria tersebut kesulitan menemukan bentuk terbaiknya. Itu dipersulit dengan alokasi ban dari Michelin yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.

Iker Lecuona juga sempat terpapar virus corona yang membuatnya harus menjalani karantina dan melewatkan balapan kandangnya, Grand Prix Valencia dan GP Portugal, yang menjadi balapan penutup MotoGP 2020.

“Krisis corona membuat kami tidak bisa menjalankan beberapa balapan di musim 2020 yang ada di program tahun ini. Jadi, ini baru bagi saya dan itu tentu saja berpengaruh pada kinerja saya,” ujarnya.

Berita Terkait :  Silly Season MotoGP: Jack Miller Negosiasi dengan LCR Honda

“Itulah sebabnya saya berpikir ini tidak adil. Saya pikir itu tidak ada hubungannya dengan usia saya.

“Mungkin saya belum 100 persen siap ketika saya dipromosikan. Tapi, saya memiliki apa yang diperlukan untuk bertarung di MotoGP.

“Saya pikir itu juga ditunjukkan ketika saya bisa bertarung memperjuangkan posisi finis 10 besar pada tahun pertama dan juga di musim ini.”

Related posts