Babatpost.com – Warga Kelurahan Seilakam Barat, Kecamatan Karimun Sudah beberapa bulan ini kekurangan aliran air bersih. Bukan hanya warga yang kesulitan bahkan pegawai pemerintah sekelas Anggota DPRD juga kesulitan mendapatkan air bersih.
“Saya pernah tidak mandi dan terpaksa menumpang ke mana-mana lantaran air tidak ada. Saat itu, persediaan air pun habis. Sedangkan truk air bersih ketika dihubungi, banyak yang jual mahal. Padahal kalau ada air, kita mau saja beli,” ucap Komarudin, anggota DPRD Kabupaten Karimun, Senin (14/9).
Warga Perumahan Telaha Mas Blok G Kelurahan Seilakam Barat Kecamatan Karimun itu menuturkan, meskipun kondisi tengah musim hujan namun tetap saja air tidak pernah mengalir. Apalagi sedang musim kemarau seperti sekarang ini, kata dia, jangan bermimpi untuk mendapatkan air dari saluran pipa milik Perusda.
Padahal, lanjut Komaruddin, kondisi tidak mengalirnya air bersih yang dikelola Perusda bukan masalah baru karena telah terjadi selama satu tahun lebih. Namun, tidak pernah ada langkah konkrit untuk mengatasinya.
Selain itu, warga tetap harus membayar iuran karena sudah memasang meteran air dari Perusda. Biaya untuk pembelian air sebesar Rp45 ribu sekali beli dan habis dipakai dalam dua hari, turut menambah beban.
“Bisa dibayakan kalau yang tidak mampu, bagaimana memenuhi kebutuhan air bersihnya? Ini kan merupakan kebutuhan vital kita, sampai selama ini kah krisis air yang tidak bisa dipecahkan permasalahannya?” ungkapnya.