Aki Ajo jadi sorotan setelah Raul Fernandez menyebut tim sengaja menjegalnya agar tidak juara Moto2 2021. Pemilik Red Bull KTM Ajo membantah mengistimewakan Remy Gardner dan menganaktirikan tandemnya.
Raul Fernandez mengakhiri petualangannya di Moto2 dengan curhatan seputar kegagalan merengkuh mahkota juara dunia akibat kalah saing dari Gardner.
Debutan Moto2 itu tak puas karena prestasinya lebih mentereng dibanding pembalap Australia tersebut. Ia memborong delapan kemenangan dan empat podium lain, serta tujuh pole position.
Komentar kontroversialnya menunjukkan ada problem internal dalam tim. Namun, Aki Ajo sadar dengan persaingan tersebut.
“Saya khawatir bahwa hubungan mereka memburuk. Tapi, lebih mudah daripada yang saya pikirkan. Mungkin kami beruntung, tapi tidak masalah,” ujarnya, dikutip dari Speedweek.
“Kedua pembalap diperlakukan dengan baik dengan penuh hormat, baik di pit dan trek. Dari tingkah laku itu, kami dapat belajar banyak untuk masa depan.”
Ke depannya, dua pembalap tersebut akan bertemu lagi di MotoGP bersama Tech3 KTM. Ajo tak bisa memprediksi siapa yang akan lebih baik di level premier.
“Saya pikir tidak adil mengatakan siapa yang lebih siap. Keduanya siap untuk promosi, saya tak ragu tentang itu. Jika ingin membandingkan keduanya, sangat penting untuk menjelaskan latar belakang mereka.
“Remy berada di Moto2 selama bertahun-tahun, sedangkan Raul telah memiliki banyak pengalaman di kategoru lain. Keduanya punya tahun yang sulit, tapi saya kira magang ini sangat penting jika Anda ingin sampai ke puncak dunia.”
Pria 53 tahun tersebut lantas mengungkapkan betapa sulit menangani Gardner. Mereka sering terlibat perbedaan pendapat.
“Pada 2020, saya kontak dengan Remy untuk pertama kali. Kami bertemu setiap akhir pekan untuk membahas tentang hidup dan masa depan. Pembicaraan kami sangat intens, keras dan sarat emosi,” ia mengungkapkan.
“Saya tidak mengatakan kami bertengkar, tapi memang ada perbedaan pendapat. Saya suka dia dan gayanya, tapi ketika kami bekerja bersama , ada banyak yang mengubah tingkah lakunya.
“Saya jelaskan sudut pandang kepadanya dan pada awalnya, dia sangat terkejut. Saya rasa meski dia emosional, secara mental sangat kuat dan memahami, jadi dia cepat bekerja dengan kami.
“Saya kira Remy telah berkembang banyak selama beberapa tahun terakhir, yang mana dia dapat bekerja dengan kami pada level tinggi musim ini.”
Ajo merupakan pabrik pencetak pembalap bagus selama 14 tahun. Beberapa juara dunia, yakni Mike Di Meglio (125cc, 2008), Marc Marquez (125cc, 2010), Sandro Cortese (Moto3, 2012), Johann Zarco (Moto2, 2015 dan 2016), Brad Binder (Moto3, 2016), Remy Gardner (Moto2, 2021) dan Pedro Acosta (Moto3, 2021), lahir dari sana.