Lantaran terlambat memulai petualangan bersama Aprilia, Maverick Vinales praktis hanya menjalani empat balapan sebagai pembalap pabrikan Noale tahun ini.
Top Gun mulai resmi bergabung dengan Aprilia pada pertengahan Agustus lalu, usai menghabiskan lima musim di bawah bendera Yamaha. Dikarenakan start yang terbilang telat ini, dia pun baru bisa turun balapan di Aragon.
Vinales bahkan sempat memutuskan absen pada seri MotoGP Amerika. Duka mendalam atas kehilangan sepupu, Dean Berta Vinales, menjadi alasan utama kenapa sang pembalap tidak bisa berlomba di Circuit of The Americas (COTA).
Hingga penampilan dalam putaran Grand Prix Emilia Romagna, hasil terbaik Vinales adalah finis kedelapan. Dia juga memetik raihan bagus ketika menempati posisi ke-13 saat balapan pertama di Misano.
Kendati masih masuk 10 besar klasemen sementara, mengantongi 106 poin, Vinales merasa sedih musimnya bersama Aprilia harus berakhir, serta terasa begitu singkat karena baru beberapa kali menggeber RS-GP.
“Jujur, saya harus mengatakan bahwa saya sedih musim ini berakhir,” ucap Vinales menjawab pertanyaan Motorsport.com jelang MotoGP Valencia.
“Saya sangat sedih. Saya ingin melanjutkan balapan. Ya, musim saya dimulai sangat terlambat, jujur, dan saya pikir ini adalah musim untuk belajar.
“Kami harus mempelajari semuanya. Jadi, saya belajar cukup banyak. Saya mengambil hal-hal dengan cara yang berbeda dan itu penting.
“Jadi, kami harus tetap bekerja. Kami memiliki tantangan yang sangat bagus. Saya berharap Desember berlalu dengan sangat cepat dan kami (segera) berada pada Februari sehingga kami bisa naik motor (lagi).”
Setelah tes pertamanya di Aprilia di Misano pada akhir Agustus lalu, Maverick Vinales mengungkapkan bahwa itu adalah momen paling bahagia yang pernah dia rasakan sepanjang kariernya di kejuaraan dunia Grand Prix.
Ketika ditanya apakah lebih bahagia pada akhir 2021 daripada saat memulai kembali pada Maret saat memenang balapan, Vinales menjawab: “Ya, saya sangat senang, jujur.
“Dalam hidup dan di sini, di paddock, yang selalu menyenangkan.
“Banyak hal terjadi, tetapi pada akhirnya saya bisa balapan. Saya bisa berada di pabrikam yang hebat serta tim yang hebat, dan ini adalah hal terpenting bagi saya saat ini.”
