“Sebagai generasi muda, kita harus kritis, berani bersuara dan membuktikan dengan aksi nyata,” kata AHY dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
AHY mengingatkan para generasi muda yang paling melek teknologi dapat berpikir sebelum berbicara dan berbagi informasi. Jangan sampai jadi bagian dari politik fitnah.
“Tumbuhkanlah jiwa kepemimpinan, dengan integritas, karakter yang unggul termasuk patriotisme, disiplin dan semangat pantang menyerah,” harap AHY.
AHY juga mengingatkan terkait politik di Indonesia. Kata dia, tiga fenomena yang patut dicermati pada saat ini yakni politik uang, politik identitas, dan post truth politics.
“Perpecahan bangsa terlalu mahal harganya bagi kita,” ujar AHY.
Ketua Umum Partai Demokrat itu mengungkapkan selama ini dirinya telah berkeliling nusantara dan berdialog dengan berbagai elemen masyarakat.
“Saya bertemu para tokoh masyarakat, para pemuka agama, dari para ulama di Aceh hingga Uskup Agung di Kupang. Mereka menitipkan pesan yang sama, mari kita bersama-sama merawat dan menjaga Pancasila,” kata AHY.
AHY menegaskan pancasila sudah teruji dalam sejarah, menjadi titik temu, titik lebur perbedaan di tengah kompleksitas serta cara pandang kebangsaan masyarakat Indonesia yang majemuk.
Pernyataan itu disampaikan AHY dalam webinar ‘Suara Pancasila’ yang digelar Dewan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat secara daring. Webinar itu diikuti ratusan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah dan dibuka oleh Rektor UIN Prof. Dr. Amany Lubis.