FIM Beri Pelatihan bagi Petugas Medis WSBK Indonesia

Petugas medis yang akan bergabung dengan Marshal untuk bertugas di Pertamina Mandalika International Street Circuit, mendapat pelatihan langsung dari FIM.

Petugas medis menjadi sosok penting dalam setiap event olahraga, termasuk balapan, untuk memberikan pertolongan pertama ketika terjadi suatu insiden.

Oleh karena itu, selain mempersiapkan Marshal, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) juga mendidik para petugas medis yang akan bekerja selama gelaran World Superbike (WSBK) Indonesia, 19-21 November mendatang.

Tenaga medis yang bertugas di sirkuit harus bertindak cepat dan memiliki keterampilan untuk memberikan pertolongan pertama kepada rider yang mengalami kecelakaan.

Berita Terkait :  Ban Belakang Michelin Baru Untuk MotoE, Dengan 52% Konten Berkelanjutan

Pasalnya, mereka harus bisa membuka helm dan perangkat keselamatan yang digunakan seorang pembalap.

Untuk itu, Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) turun langsung untuk memberikan pelatihan medis kepada mereka yang akan bertugas selama WSBK Indonesia.

Jika salah dalam melakukan penanganan, maka akibatnya bisa fatal. Ini yang ingin dihindari oleh semua pihak.

“Pelatihan dari FIM (Federation Internationale Motocyclisme) diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan putra-putri dari NTB yang berprofesi sebagai Dokter , Perawat dan Paramedic yang akan bertugas di Sirkuit Pertamina Mandalika International Street Circuit,” bunyi pernyataan dalam unggahan video di akun Instagram MGPA.

Berita Terkait :  Alex Lowes: “Motor lebih penting dari sebelumnya, Sam Lowes bisa menjadi yang terdepan di WorldSBK” | Superbike Dunia

“Pelatihan ini dipimpin oleh Dr . Steven yang menjabat sebagai CMO (Chief Medical Officer) pemegang super licence FIM.

“Materi yang diberikan kepada para dokter, perawat, dan juga paramedis adalah tentang bagaimana melakukan pertolongan pertama ketika pembalap mengalami kecelakaan dan simulasi ini dilakukan di dalam dan di luar lapangan.”

Dalam video unggahan MGPA itu, para petugas medis seolah-olah sedang memberikan kepada seorang rider yang menggunakan pakaian balap lengkap, mulai dari helm, wearpack, sarung tangan, dan sepatu.

Namun, mereka hanya melepas helm untuk membuat aliran oksigen seorang pembalap lancar dan juga memasang penyanggah leher untuk mengurasi risiko cedera di bagian belakang kepala.

Berita Terkait :  Lin Jarvis Penasaran dengan Ducati Saat Terjun ke MotoE

Lalu, mereka membaringkan seorang rider di tandu tanpa membuatnya banyak bergerak.

Ini jadi cara terbaik agar cedera yang dialami pembalap tidak makin serius karena tindakan atau pergerakan yang terlalu banyak.

“Para tenaga kesehatan tersebut nantinya tidak hanya mendapat sertifikasi dari IMI sebagai Federasi Nasional yang membawahi olahraga motorsport di Indonesia, tapi juga mendapat sertifikasi dari FIM sebagai federasi internasional yang menaungi olahraga balap motor dunia,” lanjut keterangan MGPA.

Related posts