Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, mempertanyakan keputusan Yamaha yang mempromosikan Darryn Binder dari Moto3 ke kelas premier pada MotoGP 2022.
Pembalap muda asal Afrika Selatan itu resmi diumumkan sebagai rider anyar RNF MotoGP Team, dengan opsi perpanjangan kontrak untuk musim 2023. Binder nantinya akan jadi tandem Andrea Dovizioso.
Meski disambut positif, tak sedikit pula yang mengaku heran atas langkah pabrikan garpu tala dalam memboyong talenta muda ke MotoGP. Pasalnya, selama berkiprah di Moto3, Binder terbilang minim prestasi.
Balapan semusim penuh sejak 2015, adik laki-laki dari Brad Binder itu baru mengoleksi satu kemenangan, enam podium serta tiga pole position. Jelas pencapaiannya berbanding jauh dengan Jack Miller.
Ya, ketika Miller promosi ke MotoGP pada 2015, sang pembalap Australia datang berbekal status runner-up Moto2 2014. Enam kemenangan yang dikoleksinya menempatkan dia menjadi penantang kuat Alex Marquez.
“Situasinya sangat aneh. Saya setuju harus ada Super License atau semacamnya,” ucap Espargaro mengutip Visordown.
“Saya memilih untuk tidak berkomentar banyak tentang kepindahan ini. Tetapi saya tidak menyukainya.
“Ini adalah sesuatu yang saya tidak mengerti. Saya tidak tahu apa-apa tentang kepindahan ini, bukan karena saya tidak menyukainya… tapi saya tidak dapat menemukan alasan untuk itu. Ini adalah kepindahan paling aneh yang pernah saya lihat,” tuturnya sambil tertawa.
Aleix Espargaro kemudian berpikir, apakah perawakan fisik Darryn Binder yang kurus serta tinggi menyamarkan kecepatannya yang sebenarnya saat menggeber motor balap Moto3.
Kendati demikian, pria asal Spanyol itu tetap meyakini bahwa Binder seharusnya lebih dulu menambah pengalaman di Moto2. Dan jika sudah matang, maka baru naik ke kelas MotoGP.
“Satu-satunya hal yang mungkin bisa dibenarkan adalah dia adalah pembalap yang sangat tinggi dan Moto3 terlalu kecil untuknya. Itulah gunanya Moto2.
“Dia bukan pembalap yang memiliki banyak kemenangan atau podium. Dia juga tidak finis di antara tiga besar di dunia Moto3, dan langsung ke MotoGP. Saya tidak tahu, ada sesuatu yang luput dari saya.”
Darryn Binder sendiri bukannya tak menyadari tantangan berat yang harus dihadapinya saat menginjakkan kaki di MotoGP nanti.
Pembalap berusia 23 tahun itu pun mengaku siap untuk berlatih secara intens agar dapat beradaptasi dengan baik.
Saya benar-benar tidak menyangka untuk melompat langsung dari Moto3 ke kelas tertinggi. Tetapi saya yakin saya siap untuk tantangan itu, dan saya siap untuk melakukan semua kerja keras untuk 2022,” ucapnya.
“Target saya di awal adalah menemukan kaki saya di kelas besar dan belajar sebanyak mungkin untuk menjadi lebih kuat dan lebih kuat sepanjang musim rookie saya.
“Saya sekarang hanya menantikan untuk mengendarai Yamaha YZR-M1 untuk pertama kalinya pada akhir musim ini.”