Aleix Espargaro Minta Aprilia Perbaiki Kinerja Mesin

Berita MotoGP: Aleix Espargaro meminta Aprilia untuk memperbaiki kinerja mesin motor RS-GP agar tampil lebih kuat pada balapan selanjutnya usai jeda musim panas berakhir.

Read More

Pencapaian Aleix Espargaro musim ini bisa dibilang paling memuaskan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Baru setengah musim berjalan, Espargaro sudah mengoleksi 61 poin.

Pada 2017, ia hanya mampu merebut 62 poin, kemudian turun menjadi 44 poin di musim berikutnya. Lalu di 2019, kakak Pol Espargaro itu mengumpulkan 63 poin dan kembali merosot ke 44 poin saat MotoGP 2020.

Berita Terkait :  Morbidelli “merasa percaya” dari Yamaha atas masa depannya di MotoGP

Meski gembira dengan raihannya tersebut, Espargaro mengaku kurang merasa puas. Ia pun meminta agar para teknisi Aprilia mengatasi kelemahan-kelemahan pada motor RS-GP dengan memperbaiki kinerja mesin.

“Secara keseluruhan, kami melakukan pekerjaan luar biasa di paruh pertama musim ini. Dengan 61 poin, saya berada di peringkat kedelapan. Kami harus menikmati itu karena situasi lebih buruk daripada beberapa tahun ini,” kata Espargaro dilansir dari Motorsport.com.

“Saya merasa saya kuat, bahwa saya kencang dan saya dapat bertarung untuk podium. Tapi saya tidak bisa menyalip saat balapan. Mesin membatasi kami. Saya tidak punya kesempatan di trek lurus. Contohnya, saya lebih kencang daripada Francesco Bagnaia, tapi saya tarpatok di belakangnya,” ia menambahkan.

Berita Terkait :  Ke Ducati Jorge Lorenzo bingung pilih tandem balap

“Kami harus meningkatkan mesin karena itu kelemahan terbesar kami. Setelah bertahun-tahun di Aprilia, semua engineer yakin pada saya dan apa yang saya katakan kepada mereka. Basis RS-GP siap untuk tenaga lebih (pada mesin),” lanjutnya.

Karena Aprilia masih memegang hak konsesi, maka mereka diizinkan untuk melakukan banyak perubahan. Musim ini, pabrikan asal Noale, Italia itu menggunakan mesin V4 dengan silinder sudut 75 derajat.

Namun karena mengalami problem keandalan, silinder sudut diubah menjadi 90 derajat seperti yang sudah diterapkan Ducati, Honda dan KTM. Selain itu mereka boleh memiliki sembilan mesin, sementara tim-tim lain hanya boleh memiliki tujuh.

“Kami sekarang menggunakan tenaga penuh, berkat aerodinamika, motor tidak bisa melakukan wheelie. Kami hanya kehilangan tenaga pada trek lurus saat saya menekan gas penuh. Saat itu, tak cukup menandingi lawan kami,” Espargaro menuturkan.

Berita Terkait :  Bos LCR Minta Alex Marquez Perbaiki Performanya

“Aprilia bekerja keras dan saya tidak harus menunggu hingga 2022 untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Saya akan mendapat sesuatu untuk bagian akhir musim. Kami tidak kehilangan banyak,” imbuh rider asal Spanyol itu.

“Tentu saja, saya ingin menikmatinya karena kami mencapai banyak hal sekarang. Meski begitu, saya frustrasi karena kami hanya perlu sedikit lagi bahwa kami dapat bertarung untuk podium di setiap balapan,” tukasnya.

Dapatkan update berita lainnya hanya di BabatPost.com, Jangan Lupa Follow BabatPost.com di Google News

Related posts