Penyebaran Covid di Lamongan Bergeser ke Desa Lopang

BabatPost.com – Peningkatan kasus Covid-19 di Kecamatan Kembangbahu masih terjadi. Bahkan, polanya berubah. Kasus paling tinggi tidak lagi terjadi di Desa Puter. Namun, bergeser ke Desa Lopang. “Ada pergeseran memang, di Lopang delapan orang isolasi RS dan positif, kemudian enam isolasi mandiri,” ujar Camat Kembangbahu Arifin.

Menurut dia, kasus di Desa Puter mulai turun. Pasien aktif yang isolasi rumah sakit ada enam dan lima warga isolasi mandiri. Meski ada progres baik, desa tersebut tetap membutuhkan penanganan khusus.

Berita Terkait :  Bupati dan Wabup Terpilih Lamongan Akan dilantik di Surabaya

Arifin menambahkan, di Desa Lopang kemarin dilakukan pemeriksaan kepada warga. Khususnya, warga di RT yang terpapar. Meski mereka tidak sakit, tetap diperiksa sebagai antisipasi dini. Sementara bagi yang sakit, segera diobati.

Arifin mengaku penularan masih cukup tinggi karena sebelumnya mobilitas dari warga yang positif juga padat. Beberapa merupakan pekerja pabrik yang tidak bergejala. Mereka sempat berinteraksi dengan banyak orang.

Mereka yang kontak erat kemudian diskrining. Pemeriksaan tersebut untuk memutus rantai penularan Covid-19 di wilayah tersebut. Belum ada kebijakan menutup akses jalan di Desa Lopang.

Berita Terkait :  Pencuri Burung Murai Tertangkap Di Lamongan

“Kita belum mengambil kebijakan tersebut, hanya memaksimalkan PPKM mikro tingkat RT,” terangnya. Arifin menuturkan, disinfeksi rutin disemprotkan ke Desa Lopang oleh desa dan bantuan Brimob.

Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr Taufik Hidayat menjelaskan, status kedaruratan Kembangbahu masuk zona merah. Pemerintah desa diminta segera melakukan pengetatan untuk aktivitas masyarakat.

Terkait pemberlakukan jam malam, Taufik memastikan berlaku untuk seluruh kecamatan di Kabupaten Lamongan. Bukan hanya Kecamatan Lamongan. “Khususnya yang zona merah sebaiknya meningkatkan kewaspadaan dan disiplin prokes,” pesannya.

Berita Terkait :  Potensi Gempa dan Tsunami Tidak Terjadi di Pantura

Dia juga meminta kegiatan pembelajaran tatap muka jangan dilakukan dulu. Apalagi, kegiatan yang memicu kerumunan. Sebab tim masih melakukan evaluasi terkait perkembangan kasusnya. Apalagi varian baru Covid-19 lebih cepat penyebarannya dan lebih berbahaya. 

Jangan Lewatkan berita lainnya hanya di Babatpost.com dengan cara Follow BabatPost di Google News

sumber : radarbojonegoro.jawapos.com

Related posts