Berikut Himbauan Bagi Warga Di Sektitaran Gunung Merapi

gunung agung meletus

Babatpost.com – HUmas Badan Penanggulangan Bencana Nasional Sutopo Purwo Nugroho memberikan sebuah himbauan kepada warga di sekitar Gunung Agung, supaya mengurangi aktivitasnya diluar rumah, karena adanya peningkatan erupsi dari Gunung Agung.

Menurut Sutopo, tingkat erupsi Gunung Agung saat ini meningkat dari fase freatik ke magmatik, semenjak sinar api di puncak teramati pada Sabtu (25/11/2017) pukul 21.00 Wita.

Read More

Kepulan abu yang menerus, kadang-kadang disertai erupsi eksplosif, dan bunyi dentuman lemah terdengar sampai jarak dua belas km dari puncak serta sinar api semakin sering teramati di malam berikutnya. Ini menjadi penanda potensi letusan yang lebih besar bakal segera terjadi.

Berita Terkait :  Ada Emoticon LGBT ditemukan pada aplikasi WhatsApp

Kalau abunya menyebar, nah yang perlu diantisipasi warga diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah dan menggunakan masker

Selain tersebut, abu yang ada di atap rumah dibersihkan sutopo mengingatkan warga untuk sering.

gunung erupsi

Belajar dari peristiwa letusan Gunung Merapi di Yogyakarta pada 2010 lalu, banyak kediaman masyarakat yang roboh dampak tidak kuat menahan banyaknya abu vulkanik yang jatuh di atap kediaman.

“Kedua, harus rajin-rajin mengurangi pasir yang ada di atap. Pengalaman merapi itu banyak sekali rumah runtuh sebab beban menahan pasir di atas genteng,” tuturnya.

Atau memilih tinggal di dalam tenda tak didirikan oleh sutopo juga mengimbau biar masyarakat yang sudah mengungsi. Jika terkena material pasir yang dibawa oleh abu vulkanik, tenda akan tidak susah runtuh

Berita Terkait :  Sadis, Istri Anggota Polisi Nekat Memutilasi Anaknya yang Belum Genap Berusia 2 Tahun

Selama dalam pengungsian, balai kampung atau bangunan permanen

“Jangan mendirikan tenda, itu tak kuat. Maka kami menyarankan di banjar, balai desa atau bangunan permanen,” kata Sutopo.

Semenjak Senin 27, terhitung

Hal tersebut untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan resiko malapetaka dampak dari erupsi gunung yang terus meningkat.

Pos pengamatan Gunung Mulia di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem melaporkan bahwa secara visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tidak rendah 2.500 meter hingga tiga ribu meter di atas puncak kawah.

Diprediksi lebih dari 40 ribu masyarakat kampung di sekitar Gunung Mulia sudah mengungsi sejak Sabtu (25/11/2017) malam atau kemunculan cahaya api lava di puncak gunung.

Berita Terkait :  Pasca Erupsi Gunung Barujari, Status Gunung Rinjani Kini Waspada Level 2

Sebanyak 22 kampung berpotensi terdampak erupsi sesudah ditetapkannya status awas.

Semua desa itu berada dalam radius rawan erupsi sejauh delapan kilometer dari kawah Gunung Agung, ditambah perluasan sektoral ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya sejauh 10 kilometer.

Adapun, dua puluh dua desa tersebut adalah Kampung Ababi, Pidpid, Nawakerti, Datah, Bebandem, Jungutan, Buana Giri, Tulamben, Dukuh, Kubu, Baturinggit, Ban, Sukadana, Menanga, Besakih, Pempatan, Selat, Peringsari, Muncan, Duda Utara, Amertha Bhuana dan Sebudi.

Menurut Sutopo, ada sekitar sembilan puluh ribu sampai 100 ribu jiwa yang berada di kampung tersebut dan wajib dievakuasi.

Baca juga :

Gunung Agung Erupsi, Berikut 18 Daftar Penerbangan Garuda Yang Ditunda

Related posts