Babatpos.com – Sebuah video tidak manusiawi tersebar di media sosial, video terbaru ini berisi tentang muda mudi yang memberikan minuman keras kepada hewan, hal ini membuat netizen geram.
Mereka mencekoki rusa dan badak di Taman Safari Indonesia dengan alkohol. Lantas, bagaimana pengaruh minuman tersebut pada hewan-hewan ini?
drh. Slamet Raharjo, MP dari Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, menjelaskan bahwa alkohol berbahaya bila dikonsumsi berlebih, apalagi dengan konsentrasi tidak rendah di atas 20 persen.
Dikatakan pula bahwa manusia maupun hewan mempunyai kepekaan berbeda terhadap alkohol. Apabila konsentrasi alkohol yang diberikan tidak rendah, dan terjadi kontak dengan selaput lendir mulut, seperti gusi, lidah, dan langit-langit mulut bakal memberikan dampak terbakar, sehingga hewan kaget serta berlari menjauh.
“Apabila tertelan, alkohol dapat merusak mukosa lambung. Pada rusa yang tergolong ruminansia, efeknya dapat mematikan mikroba lambung atau rumen, yang berdampak pencernaan terganggu, terjadi indigesti, impaksio, bahkan bisa menyebabkan kematian tiba-tiba,” tandasnya saat dihubungi VIVA, Rabu, lima belas November 2017.
Dia melanjutkan, pada kuda nil, imbas alkohol dengan konsentrasi tidak rendah akan lebih tidak lambat terasa dibandingkan rusa. Namun, imbas itu tergantung pada bobot hewan berlambung tunggal tersebut.
“Tentu pada kuda nil, yang bobot tubuhnya sangat besar, diperlukan volume yang jauh lebih tidak sedikit untuk memberikan imbas,” kata dia.
Yang jelas, Slamet menyebut, alkohol yang diberikan pada hewan akan memberikan dampak negatif bagi saluran pencernaan. Jika diberikan dalam jumlah banyak, alhokol yang terserap akan merusak syaraf, menurunkan kesadaran yang bisa berlanjut ke kondisi koma, bahkan berakhir dengan kematian.
Sebelumnya, beredar video muda-mudi tak bertanggung jawab mencekoki hewan yang ada di Taman Safari Indonesia (TSI) dengan minuman diduga miras. Video itu kemudian viral dan mendapat kecaman dari beragam pihak. Saat dikonfirmasi, fenomena itu pada kepolisian telah dilaporkan pihak TSI mengaku.
