Hari Helloween merupakan hari yang unik yang biasa dirayakan oleh orang orang barat, dengan pakaian yang nyentrik dan unik adalah aturan wajib di hari tersebut. SElain memakai pakaian yang unik, makeup pun harus kelihatan menyeramkan pula.
Bicara soal Halloween tentu punya sejarah yang amat panjang. Kata Halloween sendiri pertama kali digunakan pada Abad ke-16. Halloween berasal dari bahasa Skotlandia. Konon, perayaan ini dipengaruhi oleh ritual kaum Celtic yang ada di Eropa.
Di Amerika Serikat, Halloween mengalami evolusi yang tidak lambat. Mulanya sebagai liburan masa panen yang dibawa oleh imigran-imigran Irlandia, kemudian menjadi perayaan anak-anak pada masa Perang Dunia II, kemudian kembalinya keterlibatan orangtua dalam beberapa dekade terakhir.
Asal mula Halloween seperti tersama dalam kabut sejarah. Tidak sedikit pakar menghubungkan liburan itu dengan festival pagan yang disebut Samhain dan dirayakan sekitar tanggal 1 November.
Kata “Samhain” tersebut dibaca “sowen” dan diterjemahkan sebagai “akhir musim panas”. Kata tersebut memiliki kaitan dengan kematian, demikian menurut Nicholas Rogers, seorang ahli sejarah York University di Kanada, sekaligus penulis “Halloween: From Pagan Ritual to Party Night” (Oxford University Press, 2003).
Walaupun tak jelas bagaimana asal usul dan sejarah tentu
1. Pembunuhan Ritualistik Raja-Raja
Pada masa dahulu di Irlandia terdapat rawa-rawa dengan luas yang cukup tidak kecil. Di sana ditemukan tidak sedikit jenazah yang masih terpelihara. Kulit mereka ditutupi dengan gambut gelap yang lebat sehingga membuat daging mereka tidak membusuk.
Walaupun sudah berusia ratusan tahun, wajah mereka masih dikenali dengan rambut utuh di kepala.
Saat diteliti, ilmuan menduga bahwa jenazah tersebut dikenal sebagai korban yang dibunuh dalam acara seremonial. Pakaian dan perawatan yang mereka kenakan disebut berasal dari kelas penguasa.
Melihat penemuan ini, peneliti mengaitkan sejumlag cerita masa dahulu yang mengatakan ada pembunuhan raja yang dilakukan secara ritual Samhain. Konon, pekerjaan akan digantikan dan tubuhnya dilempar ke rawa dijalankan oleh raja yang dinilai gagal dalam.
Diyakini, ritual pembunuhan tersebut dilakukan bertepatan dengan perayaan Halloween.
2. Menyediakan Makanan untuk Orang Mangkat
Halloween juga pernah dirayakan sebagai usaha penghormatan kepada jenazah yang telah mangkat dunia. Jika orang yang sudah meninggal arwahnya
Baca juga :
Berikut Kronologi Kecelakaan Tol Pasuruan Probolinggo
Orang-orang yang mereka cintai akan berkeliaran di dunia konkret dan sering mencoba masih balik ke dalam kediaman, tidak sedikit orang percaya
Di sejumlah tempat, perayaan Halloween digunakan untuk menaruh rasa kasih kepada orang yang sudah mati. Mereka bakal meninggalkan makanan di luar pintu untuk memberi makan orang telah berada di alam baka.
Hal ini dilakukan, lantaran orang Irlandia masa dahulu percaya bahwa tak semua orang mati akan pergi dengan damai. Perihal semacam ini dilakukan oleh oleh sebab itu mereka.
3. Pengorbanan Anak
Kebiasaan lainnya yang pernah dilakukan pada perayaan Halloween merupakan ritual pengorbanan anak.
Legenda Irlaindia menyebut, dua pertiga dari apa yang masyarakat miliki di awal musim dingin diinginkan oleh dewa yang mereka puja. Termasuk jagung, susu dan anak-anak mereka.
Anak-anak kandungnya sendiri diorbankan oleh pada penyelenggaraan Halloween mereka. Anak tertua dalam keluarga yang akan menjadi tumbal di penyelenggaraan tersebut sebagai rasa penghormatan.