Benarkah KMP Jilid II akan Diperkuat Demokrat?

BABAT POST – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Pertemuan keduanya memang berkaitan dengan Pilpres 2019, yakni membahas soal UU Pemilu yang isinya memuat aturan ambang batas pengajuan calon presiden (presidential threshold) sebesar 20-25 persen.

“Salah satunya terkait kondisi dan situasi politik setelah diketoknya UU Pemilu, sekalian silaturahmi sebagai sahabat,” ujar Waketum Gerindra Arief Poyuono.

Sebelum pertemuan antara dua tokoh nasional ini terjadi, baik Demokrat ataupun Gerindra sudah memberi kode kalau dua partai ini setuju apabila tergabung dalam satu koalisi di Pilpres mendatang. Bahkan, Demokrat akan dengan senang hati bila nantinya saling bahu membahu dengan Gerindra di Pilpres 2019.

Berita Terkait :  PKL Liar Mengancam Akan Memotong Pagar Monas Apabila Dilarang Berjualan

“Menuju perjalanan politik 2019, tentu membangun koalisi menjadi kebutuhan setiap partai, apalagi dengan presidential threshold 20-25 persen. Kami sangat membuka diri ke depannya untuk berkoalisi dengan siapa pun, termasuk Gerindra,” ucap Ketua DPP Demokrat Didik Mukriyanto.

Baik Gerindra maupun Demokrat menyebut pertemuan antara ketua umum mereka ini ibaratkan reuni teman lama. Dua partai ini menyebut ketum mereka bersahabat.

“Ini pertemuan pertama akan membicarakan masalah yang sifatnya umum sebagai sahabat,” kata Waketum Gerindra Ferry Juliantono.

Berita Terkait :  Berada di Area Abu Vulkanik, Bandara Sultan Babullah Ternate Ditutup Sementara

Meski demikian, jika hendak berkoalisi, Demokrat mengajukan satu syarat. Partai berlambang Mercy ini ingin kader mereka jadi calon presiden ataupun calon wakil presiden. Hal ini mengacu pada hasil rapat koordinasi nasional (Rakornas) Demokrat di Lombok yang menetapkan partai besutan SBY wajib mengusung kader di Pilpres 2019.

Meski tak seperti 2014, rasanya Koalisi Merah Putih (KMP) jilid II akan terwujud di 2019. Petinggi Gerindra mengisyaratkan kembali mengajak PKS untuk berkoalisi di Pilpres 2019, termasuk membuka peluang bagi PAN yang telah meninggalkan mereka.

Berita Terkait :  May Day Juga Dilakukan Di Madiun, Mereka Inginkan Sembilan Tuntutan, Apa Saja ?

Sejauh ini, Gerindra masih ingin memajukan Prabowo sebagai calon RI 1. Lantas, siapa wakil Prabowo di 2019 nanti? Untuk memperkuat KMP Jilid II, apakah Gerindra dan PKS mau memenuhi syarat Demokrat yang ingin mengusung kader sendiri di 2019 nanti?

Related posts