Negara Antariksa Asgardia, Didirkan Oleh Seorang Igor Ashurbeyli

Babatpost.com – Igor Ashurbeyli dengan tangan dinginnya akhirnya sukses menciptakan sebuah negara antariksa pertama. Ilmuwan komputer ini merupakan doktor di bidang komputer dunia.

Ashurbeyli merupakan lulusan Azerbaijan State Oil Academy pada 1985. Tiga tahun kemudian ia mendirikan Socium, sebuah perusahaan perangkat lunak dan konsultan dengan jumlah karyawan sekarang sudah mencapai 10 ribu orang.

Read More

Setelah pindah ke Moskow pada dekade 1990, Ashurbeyli menjadi salah satu tokoh besar di industri sains Rusia. Pada 2010, UNESCO menganugerahinya medali penghargaan State Science and Technology Prize.

Berita Terkait :  Asgardia Negara Luar Angkasa Ini Mampu Tampung Jutaan Manusia

Tiga tahun setelah itu, dia mendirikan Aerospace International Research Center (AIRC) di Wina, Austria. Saat ini, ia menjadi Ketua Komite Science of Space UNESCO.

Singkatnya, Ashurbeyli bukanlah pemula dalam dunia industri antariksa. Dalam sebuah konferensi di Hong Kong, Ashurbeyli menyatakan kepada CNN, “Asgardia merupakan mimpi saya sejak kecil.”

Mimpi tersebut telah terbentuk tahun lalu. Ashurbeyli dan tim kini sedang merancang undang-undang di Asrgardia.

 

Asgardia juga menarik minat warga Indonesia. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, per Rabu, 26 Juli 2017, sudah ada 6.505 warga Indonesia mendaftarkan diri ke negara antariksa yang namanya terinspirasi dari tempat tinggal Dewa Thor itu.

Berita Terkait :  Spesifikasi Vivo V20: Kamera 64MP, RAM 8GB

Sebanyak 84 persennya merupakan laki-laki. Sedangkan 16 persen sisanya perempuan. Jumlah tersebut dapat dilihat langsung di halaman situs asgardia.space.

Hingga kini, sudah ada 275.246 orang dari seluruh dunia mendaftarkan diri sebagai warga negara Asgardia. Angka tersebut jelas akan terus meningkat mengingat pendaftaran masih terus dibuka.

Sejak diumumkan oleh sekelompok miliuner Rusia dan ilmuwan di Paris, Prancis, Oktober tahun lalu, antusiasme yang tinggi itu menuntut pengelola Asgardia mengubah konstitusi seleksi warga.

Berita Terkait :  Kemenhub Resmikan Aturan Layanan Transportasi Berbasis Aplikasi

Kini, seperti dikutip dari laman situs asgardia.space, pengelola Asgardia lebih ketat dan selektif dalam memilih warga negara mereka. Asgardia tidak akan memberikan warga negara bagi orang yang pelit memberikan informasi data diri. Dan menolak warga negara non-manusia misalnya robot dan hewan.

Oktober tahun lalu, para pemimpin proyek Asgardia membahas tempat tinggal futuristik yang dapat menampung 150 juta jiwa dalam sebuah konferensi pers di Paris, Prancis. Satelit pertama Asgardia rencananya akan diluncurkan pada tahun ini, awal dari sebuah proyek jangka panjang.

Related posts