Babatpost.com- Otto Warmbier salah satu warga negara Amerika Serikat yang meninggal dunia setelah dibebaskan oleh Pemerintah KOrea Utara dalam keadaan Koma. Mahasiswa Asal AS itu pun mendapatkan ucapan bela sungkawa dari Donald Trump.
“Tidak ada yang lebih tragis bagi orang tua daripada kehilangan anak mereka,” kata Trump dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Washington Post. “Pikiran dan doa kami tertuju pada keluarga dan teman Otto, dan semua orang yang mencintainya.”
“Nasib Otto memperdalam tekad Pemerintah saya untuk mencegah tragedi semacam itu menimpa orang-orang yang tidak bersalah di tangan rezim yang tidak menghormati peraturan hukum atau dasar kesusilaan manusia,” lanjutnya.
“Amerika Serikat sekali lagi mengutuk kebrutalan rezim Korea Utara saat kami meratapi korban terakhirnya.”
Sementara itu, Sekretaris Negara AS, Rex Tillerson mengatakan akan mendesak Korea Utara untuk bertanggung jawab atas kematian Warmbier.
“Kami meminta Korea Utara bertanggung jawab atas pemenjaraan Otto Warmbier yang tidak adil,” katanya, dikutip dari Latime.
Otto Warmbier meninggal dunia pada Senin sore (19/06), hanya seminggu setelah dipulangkan dari Korea Utara. Dia seharusnya menjalani hukuman kerja keras selama 15 tahun di Pyongyang, namun karena kondisinya, ia dipulangkan dengan alasan kemanusiaan.
Menurut CNN, sebelum kematian Otto Warmbier, dia tidak pernah berbicara, tidak bergerak sama sekali atau merespons komunikasi verbal. Dalam sebuah konferensi pers, para dokter menyebut kondisinya sebagai unresponsive wakefulness. Dokter mengatakan bahwa dia telah mengalami kerusakan otak yang signifikan selama masa tahanannya.
Pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa botulisme harus disalahkan atas kondisi Warmbier, namun dokter mengatakan mereka tidak menemukan bukti adanya penyakit tersebut pada Warmbier. Botulisme adalah kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum.
Otto Warmbier pergi ke Korea Utara bersama dengan sebuah kelompok tur dari Beijing pada Januari 2016. Ia dijatuhi hukuman 15 tahun kerja keras pada bulan Maret 2016, karena dituduh melakukan “tindakan bermusuhan terhadap negara,” setelah mencoba mengambil sebuah spanduk propaganda politik di sebuah hotel di Pyongyang.
Selain Warmbier, ada tiga warga negara Amerika yang sekarang berada ditahan di Korea Utara. Mereka adalah Kim Sang Dok, Kim Hak-song, dan Kim Dong Chul.
Sekretaris Negara AS, Rex Tillerson juga telah mendesak Korea Utara untuk membebaskan ketiganya.