BABAT POST – Entah wajah siapa di balik topeng Guy Fawkes itu. Dilansir Reuters, Jumat (9/6/2017), Anonymous adalah jejaring kelompok aktivis peretas internasional. Mereka mengklaim bertanggung jawab atas banyak serangan siber terhadap pemerintahan, korporasi, dan situs religius selama belasan tahun terakhir ini.
Sejak serangan maut ISIS terhadap surat kabar mingguan satir Prancis, Charlie Hebdo, pada awal 2015, aktivis Anonymous telah melakukan perusakan daring (online), membuat akun-akun Twitter pendukung ISIS menjadi mati.
Anonymous menyatakan telah mengidentifikasi lebih dari 39 ribu profil terduga ISIS dan melaporkannya ke Twitter. Mereka juga mengklaim telah menghentikan sementara 25 ribu akun.
Lalu siapa sih Anonymous? Siapa-pun bisa mengklaim dirinya menjadi Anonymous. Itu dikatakan Chief Security Expert Kaspersky, Alexander Gostev. Menurutnya, tanpa perlu mendaftar atau memenuhi standar apa pun, siapa saja bisa mengklaim dirinya sebagai Anonymous.
“Siapa pun bisa menjadi Anonymous, meski cuma punya skill sekadarnya,” singkat Gostev kepada detikINET di Jakarta, sebagaimana dunggah pada 27 November 2015 lampau.
Kemampuan para akun Anonymous itu juga tak merata. Ada yang biasa saja, namun ada pula yang punya kemampuan luar biasa. “Ya mereka bisa saja seseorang yang bisa menembus sistem dengan tingkat keamanan tinggi, atau sekadar melakukan DDoS (distributed denial of service-red),” ujar Gostev sambil tertawa.
Eskalasi perkembangan akun Anonymous di Indonesia meningkat sejak musim Pilkada 2017. Gontok-gontokan di dunia maya menjadi intens karena hajatan politik itu. Hal ini pernah dikatakan Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri Kombes Fadil Imran.
“Perkembangan Anonymous di dunia maya ini semakin tinggi, apalagi di Indonesia dan akun-akun telur itu marak bermunculan ketika berhadapan langsung dengan Pilkada,” ujar Fadil dalam diskusi publik di Hotel Bidakara, Jl Jenderal Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, 27 Februari lampau.
Kembali ke kasus ‘baladacintarizieq’, kini kepolisian menyatakan akan memburu Anonymous si penyebar konten porno. Sejauh ini yang dikejar-kejar adalah Habib Rizieq Syihab, yang sudah di tangan polisi adalah Firza Husein, keduanya adalah tersangka. Namun penyebar konten porno itu sendiri masih belum terpegang. Pihak kepolisian mengaku kesulitan mengejar Anonymous, soalnya penyebar konten porno itu berada di Negeri Paman Sam.
“Penyebarnya kan sudah kita sampaikan, sedang kita dalami, karena konten pertama keluar dari Amerika, dari Anonymous itu. Jadi kita ada kesulitan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (8/6) kemarin.
Pengacara Rizieq, Sugito Atmo Prawiro, mengaku tidak yakin penyebar tersebut berada di AS. Menurutnya, penyebar konten tersebut ada di Indonesia.
“Kalau saya pribadi tidak yakin. Saya meyakini tidak di AS, tapi di Indonesia,” kata Sugito