Tahukah Kamu Kalau Motor Listrik Lebih Hemat 50 Persen

BABAT POST – Kenaikan bahan bakar minyak harus disikapi dengan langkah positif untuk menghemat pengeluaran setiap hari. Kendaraan bertenaga listrik saat ini menjadi salah satu solusi dari berbagai pabrikan untuk membuat lingkungan lebih bersih karena nol emisi. Bahkan, Garansindo yang sedang mengembangkan skuter listrik buatan anak negeri, Gesits juga menilai motor listrik bakal lebih hemat dibanding motor konvensional.

Operations Director Gesits, Rahmat Septriwan mengatakan, dari segi penggunaannya, motor listrik lebih hemat paling tidak 50 persen dibanding motor konvensional. Itu berdasarkan riset dari tim Gesits.

Berita Terkait :  Data Penjualan Sepeda Motor Semester Pertama di tahun 2016 yang Terus Alami Peningkatan

“Kalau dari sisi rupiah, dari semua simulasi dan uji yang kita lakukan sampai sekarang, mungkin sekitar 55-60 persen penghematan dari actual running cost. Belum termasuk servicing yang berarti motor listrik kan tidak perlu servicing, tidak ada perawatan rutin. Jadi ya sekitar 50 persen lebih hemat dibanding motor konvensional,” kata Rahmat.

Dhani Yahya, Managing Director PT Garansindo Technologies menambahkan, dari pengalaman dengan motor listrik asal Amerika Serikat yang juga dijual Garansindo, Zero Motorcycles, motor listrik jauh lebih hemat dalam segi penggunaannya.

Berita Terkait :  Italjet Siap Masuki Pasar Skutik Sport Indonesia

“Kalau hitungannya dari pengalaman motor listrik Zero, 1 kWh listrik itu Rp 1.500-an. Kalau di Zero 12 kWh itu untuk jarak sampai 240 kilometer kurang lebih. Jadi kalau dibagi, per kWh itu bisa untuk 20 kilometer. Jadi Rp 1.500 itu untuk 20 kilometer. Sekarang bandingkan dengan bensin, dan Zero itu kategorinya motor besar,” ujar Dhani.

CEO Garansindo, Muhammad Al Abdullah menyatakan, kendaraan listrik saat ini sudah umum digunakan di berbagai negara. Di berbagai negara itu, kendaraan listrik juga menjadi solusi untuk lebih efisien.

Berita Terkait :  Tips Bersihkan Helm Dengan Benar

“Tentunya kalau semua perhitungan itu kalau ujungnya negatif, negara-negara itu enggak akan pakai kendaraan listrik. Semua merek-merek besar berinvestasi untuk kendaraan listrik. Saya cuma mau kasih pesan bahwa kendaraan listrik itu jauh lebih efisien dari segi rupiah awal sampai akhirnya maupun nilai cycle-nya atau maintance yang tak perlu perawatan,” kata pria yang akrab disapa Memet itu.

Related posts