Babatpost.com – Toleransi beragama memang terdengar mudah namun susah untuk dipraktikkan. Namun tidak terhadap keluarga besar dari Dian Paramita Sastrowardoyo atau yang akrab dengan nama Dian Sastrowardoyo ini. Dian Sastro Ternyata lahir dengan agama non muslim, namun ketika dewasa dia memilih untuk mengislamkan diri.
Kakeknya, Prof Sunario Sastrowardoyo adalah tokoh muslim yang menikah dengan wanita non-muslim asal Minahasa, Sulawesi Utara.
Sunario merupakan mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah di Jakarta, dan mantan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga di Yogyakarta.
Walau kakeknya muslim, orangtua kandungnya non-muslim.
Putri pasangan Ariawan Rusdianto Sastrowardoyo dan Dewi Parwati Setyorini ini dikabarkan mengucapkan kalimat syahadat pada tahun 2006 saat peringatan Isra Mi’raj.
Dia mulai memeluk Islam empat tahun sebelum menikah dengan Maulana Indraguna Sutowo.
Akad nikah keduanya berlangsung, 18 Mei 2010.
Sempat beredar rumor jika pernikahanlah mendorong bintang film Ada Apa Dengan Cinta? tersebut menjadi mualaf.
Namun, dibantah pihak Dian Sastro.
Keputusan menjadi mualaf bukan karena pernikahan, melainkan pilihan hati, saat itu.
“Yang membuat aku memilih Islam karena aku ingin berserah diri dan pasrah kepada Allah,” ujar Dian Sastro dalam sebuah kesempatan saat menceritakan pengembaraan dirinya.
Keputusan Dian Sastro untuk menjadi seorang mualaf ternyata mendapat dukungan penuh dari sang bunda
Dan bahkan ibundanya meminta agar Dian Sastro khatam Alquran sebelum melangsungkan pernikahan dengan Indraguna.
Hal itu diceritakan Dian Sastro melalui akunnya pada Instagram sebagai caption foto di atas.
“Khataman Qur’an dan pengajian sebelum akad..”
“Mama aku yang Katolik benar benar supportif dan mendukung aku untuk khatamin Qur’an sebelum menikah..”
“Dia bahkan ikut terharu pas aku melafalkan ayat ayat juz amma di akhir pembacaan Qur’an, dia tau usaha aku yg les ngaji terus terusan demi bisa selesai sebelum nikah.”
“Mama aku selalu supportif dengan pilihan spiritual aku, kata mama: agama apapun yang kamu pilih boleh saja asal harus dengan satu syarat: harus benar benar taat dan khusyuk kalo lagi ibadah!!!”
“Moral of the story is apapun agama kamu, pastikan itu hubungan mu sendiri dengan Yang Maha Kuasa..”
“Dan yang pasti alhamdulillah di keluarga aku walaupun berbeda beda tapi kita semua tetap saling menghormati dan saling cinta..”
“I love my mom and I’m so grateful about having her as my mother #bhinekatunggalika #toleransiberagama #indonesiaitubhineka,” demikian ditulis ibunda dari Syailendra Naryama Sastraguna Sutowo dan Ishana Ariandra Nariratana Sutowo tersebut.